Sabtu, 21 Agustus 2010

Rindu Bunda

Darussalam, 01 Desember 2009

Sekuntum Rinduku Untuk Bunda

Bismillahirrahmanirrahim
Di sepertiga malam ini
Aku ‘kan bercerita
Ya, Allah-Rabbi...
Aku rindu pada
raut-raut wajah
ucap-ucap,
geram,
sentuh,
tawa,
dan peluhnya.
Aku benar rindu bunda, Allah..
Sungguh nikmatMu ini adalah jawab dari untaian do’anya
Ku tahu betul senantiasa ia terjaga di malam-malamnya
Mendapati kelambu yang menjagaku dari nyamuk
Tersingkap
Maka akan sekuat tenaga ia lenyapkan gangguan terhadapku
Allah, ketika itu juga, seusainya bersujud dengan hanya berkawan suara-suara malam,
Aku rasa sejuk di hati dalam lelap
Mendengar alunan ayat suci
Nyanyian tidurku
Semenjak aku di rahimnya
Allah,
Aku tahu benar ketika begitulah caranya membangunkanku
Untuk bersujud di hadapMu ketika fajar Siddiq hendak menyambut hari
Sungguh hanya ia yang ‘kan risau bila aku terganggu
Sungguh hanya ia yang ‘kan menyentuh ubun-ubunku lalu menciumnya dengan berkuntum-kuntum do’a “Yaa Allah, neu peu mudah putroe loen menghapai, beu jroh peu-peu nyang di puebuet, neu bre jalan menggapai cita-cita yang Engkau Ridhoi”
Maka sekejap itu
Aku ‘kan optimis
Bahwa aku pasti bisa!
Allah,
Aku ingat bagaimana air di sudut matanya berkata pilu
Ketika panas tubuh merajaiku
Ketika yang ia mampu hanyalah mengucap do’a
Dan menyentuh setiap tubuhku
Menjagaku hingga aku dapati tubuhku benar normal kembali
Subhanallah
Nikmat hari ini, kemarin, dan keesokan hari adalah atas untaian lembut tangannya yang hangat dan penuh cinta
Meski di setiap saat itu ‘kan kusadari bahwa kini, kami terpisah berkilo-kilo meter jaraknya
Tapi,
Kecupan-kecupan cintanya di wajahku masih kurasa,
Hangat peluk dan aroma tubuhnya masih tersisa
Begitu teramat sayangnya kepadaku
Hingga tiap-tiap waktu ia selalu mengingatkanku
Untuk senantiasa melantunkan surat-suratMu, sebagai pelampias rindu
Bunda,
Ingatkah pada janji kita waktu itu?
Bahwa malam masih ‘kan pertemukan kita
Melalui Dia..
Maka
Mutiara-mutiara cinta itu yang ‘kan mengalir lembut di muara wajah-wajah rindu
Menuju alas-alas cinta
Kita kepadaNya...
Allah Ta’ala yang ‘kan pertemukan luap haru-rindu di lelap nanti...
Bunda,
Bagaimana gerangan hari ini?
Dengan asma Mu, Allah...
Ananda tanyakan kabar bunda
Bunda sehat di sana?
Aku sehat di sini,
Karena do’a bunda

Adek Meta rindu bunda Ratna Mulyawati
Di Bogor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar