Jumat, 05 Agustus 2011

Pelangi Parsel







Inilah dia pesanan pelanggan2 yg baik hati :)
Semoga mereka suka.... amiiiiiiiiiiiiiiiin

Ini seharga Rp 110.0000 (khusus daerah Banda Aceh dan sekitarnya)
Jika ada yang berminat, hubungi : 085260007848 (Meta Bahagia)

Minggu, 31 Juli 2011

10 Sahabat yang Dijamin Masuk Syurga



10 Sahabat yang Dijamin Masuk Syurga
Disusun Oleh: Meta Keumala
Tugas Halaqah
2/18/2011
10 Sahabat yang Dijamin Masuk Syurga

Sahabat Rasulullah SAW yang dijamin masuk surga berdasarkan hadits berikut: Tercatat dalam “ARRIYADH ANNADHIRAH FI MANAQIBIL ASYARAH“ dari sahabat Abu Dzar ra, bahwa Rasulullah masuk ke rumah Aisyah ra dan bersabda: “Wahai Aisyah, inginkah engkau mendengar kabar gembira?” Aisyah menjawab : “Tentu, ya Rasulullah.” Lalu Nabi SAW bersabda, ”Ada sepuluh orang yang mendapat kabar gembira masuk surga, yaitu : Ayahmu masuk surga dan kawannya adalah Ibrahim; Umar masuk surga dan kawannya Nuh; Utsman masuk surga dan kawannya adalah aku; Ali masuk surga dan kawannya adalah Yahya bin Zakariya; Thalhah masuk surga dan kawannya adalah Daud; Azzubair masuk surga dan kawannya adalah Ismail; Sa’ad masuk surga dan kawannya adalah Sulaiman; Said bin Zaid masuk surga dan kawannya adalah Musa bin Imran; Abdurrahman bin Auf masuk surga dan kawannya adalah Isa bin Maryam; Abu Ubaidah ibnul Jarrah masuk surga dan kawannya adalah Idris Alaihissalam.”
Kisah singkat 10 Sahabat

1. Abdullah(Abu Bakar) bin Abi Qohafah (Assiddiq), adalah seorang Quraisy dari kabilah yang sama dengan Rasulullah, hanya berbeda keluarga. Bila Abu Bakar berasal dari keluarga Tamimi, maka Rasulullah berasal dari keluarga Hasyimi. Keutamaannya, Abu Bakar adalah seorang pedagang yang selalu menjaga kehormatan diri. Ia seorang yang kaya, pengaruhnya besar serta memiliki akhlaq yang mulia. Sebelum datangnya Islam, beliau adalah sahabat Rasulullah yang memiliki karakter yang mirip dengan Rasulullah. Belum pernah ada orang yang menyaksikan Abu Bakar minum arak atau pun menyembah berhala. Dia tidak pernah berdusta. Begitu banyak kemiripan antara beliau dengan Rasulullah sehingga tak heran kemudian beliau menjadi khalifah pertama setelah Rasulullah wafat. Rasulullah selalu mengutamakan Abu Bakar ketimbang para sahabatnya yang lain sehingga tampak menojol di tengah tengah orang lain.
“Jika ditimbang keimanan Abu Bakar dengan keimanan seluruh ummat niscaya akan lebih berat keimanan Abu Bakar. ”(HR. Al Baihaqi)
Al Qur’an pun banyak mengisyaratkan sikap dan tindakannya seperti yang dikatakan dalam firmanNya, QS Al Lail 5-7, 17-21, Fushilat 30, At Taubah 40. Dalam masa yang singkat sebagai Khalifah, Abu Bakar telah banyak memperbarui kehidupan kaum muslimin, memerangi nabi palsu, dan kaum muslimin yang tidak mau membayar zakat. Pada masa pemerintahannya pulalah penulisan AlQur’an dalam lembaran-lembaran dimulai.
2. Umar Ibnul Khattab, ia berasal dari kabilah yang sama dengan Rasulullah SAW dan masih satu kakek yakni Ka’ab bin Luai. Umar masuk Islam setelah bertemu dengan adiknya Fatimah daan suami adiknya Said bin Zaid pada tahun keenam kenabian dan sebelum Umar telah ada 39 orang lelaki dan 26 wanita yang masuk Islam. Di kaumnya Umar dikenal sebagai seorang yang pandai berdiskusi, berdialog, memecahkan permasalahan serta bertempramen kasar. Setelah Umar masuk Islam, da’wah kemudian dilakukan secara terang-terangan, begitupun di saat hijrah, Umar adalah segelintir orang yang berhijrah dengan terang-terangan. Ia sengaja berangkat pada siang hari dan melewati gerombolan Quraisy. Ketika melewati mereka, Umar berkata, ”Aku akan meninggalkan Mekah dan menuju Madinah. Siapa yang ingin menjadikan ibunya kehilangan putranya atau ingin anaknya menjadi yatim, silakan menghadang aku di belakang lembah ini!” Mendengar perkataan Umar tak seorangpun yang berani membuntuti apalagi mencegah Umar. Banyak pendapat Umar yang dibenarkan oleh Allah dengan menurunkan firmanNya seperti saat peristiwa kematian Abdullah bin Ubay (QS 9:84), ataupun saat penentuan perlakuan terhadap tawanan saat perang Badar, pendapat Umar dibenarkan Allah dengan turunnya ayat 67 surat Al Anfal.
Sebagai khalifah, Umar adalah seorang yang sangat memperhatikan kesejahteraan ummatnya, sampai setiap malam ia berkeliling khawatir masih ada yang belum terpenuhi kebutuhannya, serta kekuasaan Islam pun semakin meluas keluar jazirah Arab.
3. Utsman bin Affan, sebuah Hadits yang menggambarkan pribadi Utsman : “Orang yang paling kasih sayang diantara ummatku adalah Abu Bakar, dan paling teguh dalam menjaga ajaran Allah adalah Umar, dan yang paling bersifat pemalu adalah Utsman. (HR Ahmad, Ibnu Majah, Al Hakim, At Tirmidzi) Utsman adalah seorang yang sangat dermawan, dalam sebuah persiapan pasukan pernah Utsman yang membiayainya seorang diri. Setelah kaum muslimin hijrah, saat kesulitan air, Utsmanlah yang membeli sumur dari seorang Yahudi untuk kepentingan kaum muslimin. Pada masa kepemimpinannya Utsman merintis penulisan Al Qur’an dalam bentuk mushaf, dari lembaran-lembaran yang mulai ditulis pada masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar.
4. Sahabat berikutnya adalah Ali bin Abi Thalib, pemuda pertama yang masuk Islam, ia yang menggantikan posisi Rasulullah di tempat tidurnya saat beliau hijrah, Ali yang dinikahkan oleh Rasulullah dengan putri kesayangannya Fatimah, Ali yang sangat sederhana kehidupannya.
5. Sahabat kelima yang oleh Rasulullah dijamin masuk surga adalah Thalhah bin Ubaidillah yang pada Uhud terkena lebih dari tujuh puluh tikaman atau panah serta jari tangannya putus. Namun Thalhah yang berperawakan kekar serta sangat kuat inilah yang melindungi Rasulullah disaat saat genting, beliau memapah Rasulullah yang tubuhnya telah berdarah menaiki bukit Uhud yang berada di ujung medan pertempuran saat kaum musyrikin pergi meninggalkan medan peperangan karena mengira Rasulullah telah wafat. Saat itu Thalhah berkata kepada Rasulullah, ”Aku tebus engkau ya Rasulullah dengan ayah dan ibuku.” Nabi tersenyum seraya berkata, ”Engkau adalah Thalhah kebajikan.” Sejak itu Beliau mendapat julukan Burung Elang hari Uhud. Rasulullah pernah berkata kepada para sahabatnya, ”Orang ini termasuk yang gugur dan barang siapa yang senang melihat seorang yang syahid berjalan di muka bumi maka lihatlah Thalhah.”
6. Azzubair bin Awwam, sahabat yang berikutnya, adalah sahabat karib dari Thalhah. Beliau muslim pada usia lima belas tahun dan hjrah pada usia delapan belas tahun, dengan siksaan yang ia terima dari pamannya sendiri. Kepahlawanan Azzubair ibnul Awwam pertama terlihat dalam Badar saat ia berhadapan dengan Ubaidah bin Said Ibnul Ash. Azzubair ibnul Awwam berhasil menombak kedua matanya sehingga akhirnya ia tersungkur tak bergerak lagi, hal ini membuat pasukan Quraisy ketakutan.
Rasulullah sangat mencintai Azzubair ibnul Awwam beliau pernah bersabda, ”Setiap nabi memiliki pengikut pendamping yang setia (hawari), dan hawariku adalah Azzubair ibnul Awwam.” Azzubair ibnul Awwam adalah suami Asma binti Abu Bakar yang mengantarkan makanan pada Rasul saat beliau hijrah bersama ayahnya. Pada masa pemerintahan Umar, saat panglima perang menghadapi tentara Romawi di Mesir Amr bin Ash meminta bala bantuan pada Amirul Mu’minin, Umar mengirimkan empat ribu prajurit yang dipimpin oleh empat orang komandan, dan ia menulis surat yang isinya, ”Aku mengirim empat ribu prajurit bala bantuan yang dipimpin empat orang sahabat terkemuka dan masing-masing bernilai seribu orang. Tahukah anda siapa empat orang komandan itu? Mereka adalah Ubadah ibnu Assamit, Almiqdaad ibnul Aswad, Maslamah bin Mukhalid, dan Azzubair bin Awwam.” Demikianlah dengan izin Allah, pasukan kaum muslimin berhasil meraih kemenangan.
7. Adalah Abdurrahman bin Auf, yang disebutkan berikutnya, adalah seorang pedagang yang sukses, namun saat berhijrah ia meninggalkan semua harta yang telah ia usahakan sekian lama. Namun saat telah di Madinahpun beliau kembali menjadi seorang yang kaya raya, dan saat beliau meninggal, wasiat beliau adalah agar setiap peserta perang Badar yang masih hidup mendapat empat ratus dinar, sedang yang masih hidup saat itu sekitar seratus orang, termasuk Ali dan Utsman. Beliaupun berwasiat agar sebagian hartanya diberikan kepada ummahatul muslimin, sehingga Aisyah berdoa: “Semoga Allah memberi minum kepadanya air dari mata air Salsabil di surga.”
8. Sahabat yang disebutkan berikutnya adalah Saad bin Abi Waqqash, orang pertama yang terkena panah fisabilillah, seorang yang keislamannya sangat dikecam oleh ibunya, namun tetap tabah, dan kukuh pada keislamannya.
9. Said bin Zaid, adik ipar Umar, adalah orang yang dididik oleh seorang ayah yang beroleh bihayah Islam tanpa melalui kitab atau nabi mereka seperti halnya Salman Al Farisi, dan Abu Dzar Al Ghifari. Banyak orang yang lemah berkumpul di rumah mereka untuk memperoleh ketenteraman dan keamanan, serta penghilang rasa lapar, karena Said adalah seorang sahabat yang dermawan dan murah tangan.
10. Nama terakhir yang meraih jaminan surga adalah Abu Ubaidah Ibnul Jarrah, yang akhirnya terpaksa membunuh ayahnya saat Badar, sehingga Allah menurunkan QS Al Mujadilah : 22. Begitupun dalam perang Uhud, Abu Ubaidahlah yang mencabut besi tajam yang menempel pada kedua rahang Rasulullah, dan dengan begitu beliau rela kehilangan giginya. Abu Ubaidah mendapat gelar dari Rasulullah sebagai pemegang amanat ummat, seperti dalam sabda beliau : “Tiap-tiap ummat ada orang pemegang amanat, dan pemegang amanat ummat ini adalah Abu Ubaidah Ibnul Jarrah.”



Note: Dari berbagai sumber. Terima kasih.

Sabtu, 30 Juli 2011

SMILE!


SAHABAT, di bulan suci Ramadhan ini tentunya kita dituntut untuk mempersiapkan diri kita, baik jasmani maupun rohani. Mungkin sahabat pun tahu kalau di bulan suci ini, seluruh tenaga dan pikiran kita dioptimalkan untuk beribadah. Belum lagi kalau aktifitas kita juga beriringan dengan aktifitas yang lain seperti bekerja atau sekolah. Hal ini tentu akan terasa sangat melelahkan.

Tidak jarang dengan kondisi yang demikian, di dalam pergaulan wajah kita terlihat seolah-olah tidak bersemangat, tidak menunjukkan keramahan, enggan berbicara dan lebih banyak memfokuskan hatinya untuk berdzikir kepada ALLAH.

Kita harus menyadari bahwa di sekeliling kita pun ada orang lain, dimanapun kita berada, baik di tempat bekerja, menuntut ilmu (kampus atau sekolah), yang senantiasa berinteraksi dengan kita. Ada teman, guru, atasan, dosen, dan yang lainnya.

Bayangkan...!! Mereka pun manusia, ingin merasa dihormati dan dihargai. Merekapun ingin mengasih dan ada pula yang ingin memberi. Bagaimana jadinya kalau di tengah mereka itu kita menunjukkan ketidakceriaan yang disebabkan karena menahan haus dan lapar disaat kita berpuasa? Boleh jadi ada yang akan tersakiti karena sikap kita yang tidak ramah. Lebih dari itu, mungkin ada beberapa di antara mereka yang enggan berkomunikasi dengan kita karena melihat raut muka kita yang kurang menyejukkan dan meneduhkan pandangan.

Kalau sudah demikian, amatlah merugi diri kita. Sudahlah kita menahan haus dan lapar, ditambah lagi dijauhi oleh orang. Yang lebih parah lagi adalah ada yang akhirnya memusuhi kita sebagai akibat dari tampilan wajah kita yang kurang menyenangkan tersebut. Wah…tidak enak sekali kedengarannya. Pasti akan terbayang di benak kita orang yang tidak bisa menunjukkan keramahan seperti itu tentu akan menjadi pribadi muslim yang angkuh, menutup diri dan tidak pernah mau mengenal orang lain. ALLAH tidak akan suka dengan pribadi yang seperti ini.

Lalu bagaimana solusinya supaya bulan puasa ini tidak akan menjadi bulan kesengsaraan buat kita? Rasulullah mengajarkan bahwa senyum itu adalah bagian dari ibadah. Bahkan ada yang mengatakan lagi, senyum itu adalah sedekah. Ingat, sedekah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain untuk menolong seseorang agar senang hatinya. Bisa dikatakan juga, bahwa senyum itu adalah salah satu cara untuk membahagiakan diri sendiri.

Dengan kita selalu tersenyum, hati kita akan terasa sejuk dan tentram. Apabila ada suatu hal atau kejadian yang buruk terjadi dalam keseharian kita, kitapun mampu menghadapinya dengan tenang, menganggap hal tersebut bukan sebagai hal yang menggemparkan…Hanya karena kita menghadapinya dengan senyuman.

Apa yang telah dicontohkan Rasul sungguhlah luar biasa. Hal itu bisa kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama dibulan suci Ramadhan ini. Kemanapun dan dimanapun, Rasulullah senantiasa tersenyum, bahkan terhadap orang yang memusuhinya sekalipun.

Maka, demikian pula dengan kita yang sedang menjalankan ibadah puasa, banyak sekali manfaatnya apabila orang yang bisa berpuasa sambil tersenyum. Manfaat yang pertama, ibadah puasanya diterima oleh Allah dan yang kedua dia dicintai serta disenangi oleh sesamanya.

Pribadi yang demikian akan menjadi contoh bagi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Dia akan disenangi oleh teman, guru dan orang disekitarnya. Seseorang yang bermasalahpun, ketika bertemu dengan orang yang berkepribadian demikian, pastilah hatinya akan terhibur dan mungkin sedikit membantu meringankan bebannya.

Tetapi senyum tidaklah cukup. Sebab senyum disini ada beberapa macam. Ada senyum terpaksa, senyum pura-pura yang tidak memiliki, ada yang karena dibayar, karena mengharapkan sesuatu. Senyum yang manakah yang akan kita tampilkan? Tentulah senyum yang keluar dari seorang pribadi muslim yang terjaga kebersihan hatinya dan hati yang senantiasa berdzikir kepada ALLAH, serta menunjukkan keikhlasan dalam setiap perbuatannya.

Maka orang yang memiliki kepribadian demikian, apabila ia tersenyum maka senyumnya akan terlihat indah dan menyejukkan hati, setiap orang yang memandangnya akan terpesona dengan senyumnya. Ia tersenyum bukan hanya sekedar tersenyum, tetapi senyum sebagai bagian dari akhlak yang diajarkan Rasulullah.

Akhlak yang bagaimanakah? Akhlak yang selalu memperlihatkan tutur kata yang baik, mengasihi sesama, santun, pandangan yang meneduhkan, tidak sombong, tidak merasa diri paling benar, dan lain sebagainya. Insya Allah, orang yang seperti itu senyumannya akan memiliki arti bagi orang lain. Sungguhlah mulia orang memiliki senyuman demikian.

Jadi, betapa penting ternyata memelihara senyum dalam rangka menyempurnakan kesucian ibadah kita. Sangat beruntunglah orang yang senantiasa tersenyum dalam keadaan apapun dan dalam situasi yang seperti apapun. Terlebih jika ia sedang melaksanakan puasa.

Mudah-mudahan kita tergolong menjadi orang yang selalu dicintai, disenangi dan dirindukan oleh sesama sebagai hasil dari kekuatan senyum yang bernilai ibadah. Amin ya rabbal alamiin! ***

By: Agus, Mp E-mail: agus_034@yahoo.com

Untuk Para Wanita


Untuk Para Akhwat.... mari kita Aminkan Doa ini.......
Untuk Para Ikhwan.... Dengarlah Doa Para Akhwat yang sangat merindukan
datangnya seorang pendamping....

"Peringatan Rasulullah: "Bukan termasuk golonganku orang-orang yang
merasa khawatir akan terkungkung hidupnya karena menikah kemudian
ia tidak menikah." (HR. Thabrani). "

Apa yang menghimpit saudara kita sehingga MEREKA SANGGUP MENETESKAN
AIR MATA. Awalnya adalah KARENA MEREKA MENUNDA APA YANG HARUS DISEGERAKAN,
MEMPERSULIT APA YANG SEHARUSNYA DIMUDAHKAN. Padahal Rasululloh berpesan:
"Wahai Ali, ada TIGA PERKARA JANGAN DITUNDA-TUNDA, apabila SHOLAT
TELAH TIBA WAKTUNYA, JENAZAH APABILA TELAH SIAP PENGUBURANNYA, dan
PEREMPUAN APABILA TELAH DATANG LAKI-LAKI YANG SEPADAN MEMINANGNYA." (HR Ahmad) "
-- M. Fauzil Adhim

****************************
A Prayer

Tuhanku...
Aku berdo'a untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu
Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau
Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMu

Wajah tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting
Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau
dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup sehingga hidupnya tidaklah sia-sia

Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas
Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku
Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasihatiku ketika aku berbuat salah

Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena hatiku
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya

Tuhanku...
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna,
sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu
Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna

Tuhanku...
Aku juga meminta,
Buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga
Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku

Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMu
Berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal
baik dan bukan hal buruk dalam dirinya
Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana,
mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan:
"Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan
yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna."

Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat
Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan

Amin....

Note: thanx for: http://gamusimtelkom.blogspot.com/2011/03/4-hal-utama-menjadi-muslimah.html for the pict

Kamis, 21 Juli 2011

Rabu, 20 Juli 2011

Pelangi My Parcel




Ini dia niihhh kalau semua jadi ajang bisnis... berhubung suami mau sidang di bulan Ramadhan,,, ada ide utk merangkai parsel sendiri dan lebih cepat... So, here they are... mungkin ada yg berminat? hubungi Meta @ 08566001783 yaaaaa...

Selasa, 19 Juli 2011

Menyapa Pelangi Cinta


Senyum manisku pada warna-warna indah dari raut polos lelapmu….
Ada merah di sana dalam riuh gemuruh angin hiruk, dalam lelapmu…
Ada hijau di sana lukis damai tidur yang tak terganggu oleh mimpi….
Ada jingga di sana saat kau menutup rapat sang indra supaya tak ada yang mengganggu…
Kau merah mudaku, dimana cinta selalu berseri tatkala ku menatapmu dengan senyum

Selamat pagi pelangi cintaku,
Kagumku kepada gagahnya belahan jiwaku tak kan pernah terhenti
Manakala kau terjaga, kemudian
Terkesiap bersujud pasrah kepada yang kuasa
Kau lugu nan polos
Tanpa niat hendak berbuat dosa

Kagumku kepada gagahnya buah hatiku tak akan pernah terganti
Manakala kau berdiri tegap, kemudian
meringankan tubuhmu bersabar terhadapku
Bersedia mengurangi bebanku
Tanpa keluh….

Tutur, tingkah dan lakumu sederhana
Namun begitu berwarna
melukis hariku
Yang tanpa terasa telah berjalan 370 hari
Berdua denganmu
Tak terpisahkan

Aku Bahagia! Sangat Bahagia!

Kusapa pelangiku dengan kecup
“Jagalah sayang…..
Mari kita isi hari ini dan esok hari dalam indahnya damai pelangi”

Selamat atas keselamatan yang Allah Subhanahu Wata’ala anugerahkan kepadamu hingga kau raih usiamu yang ke 29
Selamat atas kebahagiaan yang tak bertepi yang telah Allah Subhanahu wata’ala anugerahkan kepada pernikahan kita hingga tanpa terasa telah mencapai tahun pertama
Harapan dan do’a senantiasa kita lantun dalam sujud
Usaha dan kerja keras akan senantiasa beriring dalam langkah kita

Kepada Suamiku Tercinta,,, Abang Bahagia Ishak
Peluk hangat untuk mu 

Kamis, 28 April 2011

Kristenisasi Dan Sejarah Gerakan Zending

Kristenisasi sering kali hanya dianggap sebagai isapan jempol dan mitos. Inilah sejarah gerakannya yang penting diketahui

Kristenisasi adalah sebuah gerakan keagamaan yang bersifat politis kolonialis. Gerakan yang muncul akibat kegagalan perang salib sebagai upaya penyebaran agama Kristen ke tengah-tengah bangsa-bangsa di dunia ketiga, terutama ummat Islam, sering kali menjadi hanya sekadar isu dan mitos pinggiran. Padahal, kenyataannya adalah sebaliknya.

Untuk melihat secara jernih, ada baiknya kita menoleh sejarah ke belakang.

Secara singkat, perlu diketahui bahwa Raymond Lull adalah orang Kristen pertama yang mengumandangkan kristenisasi setelah menyusul kegagalan kaum Kristiani pada Perang Salib. Dengan sungguh-sungguh ia mempelajari bahasa Arab dan berkeliling ke negara-negara Syam dan berdiskusi dengan para ulama di sana.

Para zending Katholik telah masuk Afrika sejak abad XV dan ketika Portugal menemukan negara-negara baru. Setelah itu zending-zending Kristen Protestan dikirim dari Inggris, Jerman dan Perancis.

Peter heling sejak dini sudah terjun ke tengah-tengah ummat Islam di pantai negara-negara Afrika.

Baro du Betez, sejak tahun 1664, menyalakan emosi orang-orang Kristen sehingga ia mampu mendirikan sebuah akademi yang menjadi pusat pengajaran zending Masehi.

Mr. Cary dalam karier gerakan kristenisasi melebihi para pendahulunya. Ia muncul menjelang akhir abad XVIII dan awal abad XIX.

Penginjil Henry Martin (meninggal tahun 1812) sangat besar andilnya dalam pengiriman zending Kristen ke negara-negara Asia Barat. Dia telah menerjemahkan Bibel ke dalam bahasa India, Persia dan Armenia.

Tahun 1795 M Dewan Gereja Prostestan bersepakat dengan orang-orang Kopti di Mesir untuk mendirikan sebuah Misi Kristen yang bertugas menyebarkan Injil di Afrika.

David Livingstone (1813 � 1873), seorang pelancong Inggris, telah melakukan penerobosan ke jantung Afrika. Sebelum menerobos benua itu ia dikenal sebagai seorang penginjil.

Kemudian tahun 1849 M misi-misi Kristen mulai dikirim ke negara-negara Syam. Penugasan mulai dilakukan intensif untuk menggarap beberapa wilayah di kawasan negara-negara tersebut.

Tahun 1855 M sebuah organisasi Pemuda Masehi didirikan. Anggotanya terdiri dari orang-orang Inggris dan Amerika. Tugasnya terbatas pada upaya menanamkan keyakinan Ketuhanan Almasih pada diri mereka masing-masing.

Tahun 1895 M organisasi Persatuan Mahasiswa Kristen Internasional didirikan. Organisasi ini memperhatikan studi terhadap problematika murid-murid sekolah di berbagai negara. Berbarengan dengan itu dilancarkan pula gerakan penanaman jiwa �cinta kasih� (ajaran Kristiani) kepada mereka.

Samuel Zwemer, ketua misi Kristen untuk negara-negara Arab di Bahrain dan ketua Persekutuan Kristen di Timur Tengah, pernah memimpin majalah �Muslim World� berbahasa Inggris. Majalah ini didirikan tahun 1911. Sampai sekarang majalah ini masih diterbitkan oleh Hartford.

Zwemer masuk Bahrain tahun 1890 M. Sejak tahun 1894 gereja-gereja reformasi Amerika mendukungnya secara penuh. Hasil dari aktivitas kemanusiaan Zwemer yang paling menonjol antara lain berdirinya lembaga-lembaga kedokteran missi di kawasan negara-negara Teluk. Disusul dengan dibukanya puskesmas-puskesmas di Bahrain, Kuwait, Musqat dan Amman. Zwemer ini dapat dikategorikan sebagai salah seorang tokoh gerakan kristenisasi terbesar di abad modern ini.

Kenneth Cragg, pengganti Zwemer dalam memimpin majalah Muslim Word, pernah menjadi dosen Universitas Amerika di Kairo dan menjadi kepala bagian Theologi Masehi di Lembaga missi Kristen Hartford. Bukunya yang terkenal, �Panggilan Menara Adzan,� terbit tahun 1956.

Louis Massignon, penasehat gerakan kristenisasi di Mesir. Ia termasuk anggota Lembaga Bahasa Arab di Mesir. Pernah menjadi penasihat Departemen Kolonialisme Perancis untuk urusan Afrika Selatan.

Daniel Bills berkata, �Perguruan Tinggi Robert di Istambul (sekarang Universitas Amerika) tidak lagi menjadi perguruan tinggi yang exclusive, baik pengajaran ataupun fasilitas kemahasiswaan yang disediakannya. Sekarang telah menjadi perguruan tinggi Kristen yang benar-benar terbuka. Pendirinya adalah seorang missionaris Kristen. Bahkan hingga kini, pimpinannya haruslah seorang missionaris.

Pendeta Syantor pada masa pendudukan Perancis menjadi kepala Akademi Yesuit di Beirut dalam waktu yang relatif lama.

Mr. Nibrouse, Rektor Universitas Beirut Amerika tahun 1948 M berkata, �Fakta telah membuktikan, pendidikan adalah sarana paling mahal yang telah diperalat para missionaris Amerika untuk mengkristenkan Suriah dan Libanon.�

Don Huk Crey, tokoh terbesar dalam konferensi Kristen Louzon tahun 1974 M, adalah seorang penganut Prostestan. Menjadi missionaris di Pakistan selama 20 tahun. Pernah menjadi mahasiswa Fuller Scool of International Mission. Setelah konferensi Kristen di Colorado tahun 1978 M, ia menjadi direktur Lembaga Samuel Zwemer. Lembaga ini juga bergerak dalam bidang penerbitan untuk menyebarkan kajian-kajian khusus tentang masalah-masalah kristenisasi terhadap ummat Islam. Kantor pusatnya di California. Berbagai penataran dan pengkaderan dipersiapkan untuk mencetak para missionaris dengan segala keahliannya.


Kristenisasi dan Doktrin-doktrinnya


Ada beberapa poin penting sebagaimana yang tercantum dalam doktrin gerakan kristenisasi;

Pertama, Tentang Persatuan Islam
Kardinal Simon berkata, �Persatuan Islam menghimpun cita-cita Ummat Islam dan membantu melicinkan upaya untuk mendominasi Eropa. Maka gerakan kristenisasi adalah satu unsur yang sangat dominan untuk memecah gerakan Persatuan Islam. Untuk itu, kita harus membelokkan orientasi persatuan Ummat Islam dengan gerakan kristenisasi.�

Lawrance Brown berkata, �Apabila ummat Islam bersatu dalam sebuah kerajaan Arab, pasti mereka akan menjadi malapetaka yang paling berbahaya di dunia, atau bisa juga akan menjadi dewa penyelamat. Tapi apabila mereka dibiarkan terpecah-belah, pasti mereka tetap tidak bernilai dan tidak berpengaruh.�

Mr. Bills berkata, �Agama Islam adalah sebuah benteng penghalang paling kokoh terhadap perjalanan gerakan kristenisasi di Afrika.�

Kedua, Tentang Penyebaran Islam
Missionaris Nelson berkata, �Pedang Islam satu demi satu telah menaklukkan bangsa-bangsa di Afrika dan Asia.�

Lutfi Livonian, berkebangsaan Armenia, pengarang buku-buku Islam berkata, �Sejarah Islam adalah sebuah cerita berseri yang mengerikan tentang pertumpahan darah, peperangan dan pembantaian.�

Ketiga, Tentang Muhammad
Addison berkata, �Muhammad tidak mampu memahami agama Nashrani karena di dalam khayalnya hanyalah gambaran buram. Gambaran-gambaran ini menjadi pijakan agamanya (Islam) yang disebarkan kepada orang-orang Arab.�

Missionaris Nelson beranggapan bahwa Islam itu jiplakan. Apa yang terbaik di dalam ajarannya adalah hasil adopsi dari ajaran Kristen. Sedangkan ajaran-ajaran lainnya merupakan jiplakan utuh atau sebagian dari berhalaisme/atheisme.

Missionaris F.J. Harber berkata, �Muhammad pada hakikatnya adalah penyembah patung sebab persepsinya tentang Allah dalam kenyataannya hanya merupakan karikatur.�

Keempat,, Tentang Ajaran Islam
Missionaris Henry Jesups berkata, �Islam lebih banyak berpijak pada landasan hadits dari pada Al-Qur�n. Jika hadits-hadits yang palsu itu dibuang, maka Islam tak akan tersisa sedikitpun.� Ia juga menyatakan, �Islam itu sangat dangkal. Wanita menurut Islam adalah budak.�

Missionaris John Takly berkata, �Kita harus memperlihatkan kepada orang bahwa yang benar di dalam Al-Qur�n bukanlah sesuatu yang baru. Sedangkan yang baru di dalam Islam juga bukan sesuatu yang benar.�

Kardinal Samuel Zwemer dalam bukunya �Dunia Islam Dewasa Ini,� berkata: (1), Kita harus meyakinkan ummat Islam bahwa orang-orang Kristen bukanlah musuh mereka. (2), Kitab suci (Injil) harus disebarkan dalam bahasa-bahasa ummat Islam sebab Injil adalah asas gerakan Masehi yang paling Penting. (3), Mengkristenkan ummat Islam harus dengan perantaraan seorang utusan dari mereka sendiri dan dari dalam barisan mereka, sebab sebatang pohon itu harus ditebang oleh salah seorang anggotanya. (4), Missionaris Kristen tidak boleh berkecil hati melihat lemahnya hasil missi mereka dalam mengkristenkan ummat Islam, sebab pada dasarnya di dalam kalbu ummat Islam telah tumbuh suatu kecenderungan terhadap ilmu-ilmu Eropa dan pembebasan wanita.�

Samuel Zwemer dalam mu�tamar Kristen di Quds tahun 1935 M juga berkata: �� tetapi tugas missionaris Kristen di negara-negara Islam yang telah didukung oleh negara-negara Kristen bukanlah berupaya untuk mengkristenkan ummat Islam, sebab hal ini merupakan suatu petunjuk dan penghormatan bagi mereka. Tetapi tugas kalian yang terpenting ialah memurtadkan orang Islam dari agama mereka agar menjadi orang yang sama sekali tidak mempunyai hubungan dengan Allah. Kemudian tidak mempunyai hubungan dengan moral yang telah menjadi landasan hidup seluruh bangsa.�

Di bagian lain dia mengatakan, �Kalian telah mempersiapkan suatu generasi yang tidak mengenal hubungan dengan Allah dan tidak mau tahu tentang itu. Kalian harus mengeluarkan seorang muslim dari agamanya. Dia tidak usah dimasukkan ke dalam agama Kristen. Kelak akan datang suatu generasi yang mentalnya persis yang dikehendaki penjajah. Generasi tersebut tidak peduli terhadap masalah-masalah besar, tetapi suka bersantai-santai dan malas, dengan demikian apabila ia melakukan sesuatu, hanya karena ingin popularitas. Jika menduduki posisi tinggi, hanya karena popularitas. Ia akan mengerahkan apa saja demi popularitas.�


Kristenisasi dan Konfrensi Internasional


Konferensi adalah bagian terpenting gerakan kristenisasi dunia untuk menyatukan visi, gerakan dan rencana strategis lain.

Dalam Konferensi Kairo tahun 1324 H/1906 M, Zwemer menyerukan agar diselenggarakan sebuah konferensi yang menghimpun organisasi-organisasi missi Kristen Protestan untuk memikirkan tentang penyebaran Injil di kalangan ummat Islam. Konferensi ini dihadiri oleh 62 orang anggota laki-laki dan perempuan. Zwemer sebagai pemimpin konferensi.

Tahun 1328 H/1910 M diadakan konferensi missi Kristen Internasional di Edinburgh Scotland. Hadir 159 organisasi missi Kristen di dunia.

Konferensi missi Kristen di Lucknow, India tahun 1339 H/1911 M. dalam konferensi ini Samuel Zwemer juga hadir. Setelah konferensi usai, semua peserta mendapat sebuah vandel kenang-kenangan. Pada satu sisi vandel itu tertulis: �Kenang-kenangan Lucknow tahun 1911.� Pada sisi sebelahnya tertulis: �Ya Allah! dunia Islam bersujud kepadaNya lima kali dalam sehari semalam penuh khusu�. Pandanglah bangsa-bangsa Islam itu dengan penuh kasih. Ilhamilah mereka dengan kedamaian Yesus Kristus.�

Pada tahun 1911 M diadakan konferensi di Beirut.


Konferensi missi Kristen Al-Quds :


1. Konferensi tahun 1343 H/1942 M
2. Konferensi tahun 1928 M berperingkat internasional.
3. Konferensi tahun 1935 M dihadiri oleh 1200 delegasi.
4. Konferensi tahun 1380 H/1961 M.

Konferensi Gereja Protestan tahun 1974 di Louzon, Swiss. Konferensi Colorado 15 Oktober 1978 tergolong konferensi paling berbahaya. Tema konferensi ialah Konferensi Amerika Selatan untuk Mengkristenkan Ummat Islam. Pesertanya sekitar 50 orang mewakili organisasi-organisasi Kristen paling aktif di dunia. Konferensi ini berlangsung secara tertutup selama dua pekan. Dalam konferensi ini berhasil dibuat satu strategi yang dirahasiakan karena dipandang sangat berbahaya. Antara lain diputuskan anggaran biaya sebesar satu miliar dolar Amerika Serikat untuk program kristenisasi. Dana sebesar itu benar-benar terkumpul dan didepositokan di salah satu bank terbesar di Amerika Serikat.

Pada bulan Oktober tahun 1981 M diadakan konferensi internasional untuk kristenisasi di Swedia di bawah pengawasan Dewan Federal Lutherian. Dalam konferensi dibahas hasil konferensi Louzon dan Colorado. Konferensi ini menelorkan sebuah kajian kritis tentang gerakan kristenisasi untuk kawasan negara-negara Pakistan, India dan Bangladesh. Gerakan kristenisasi dititik beratkan kepada negara-negara dunia ketiga.


Beberapa konferensi lainnya menyangkut gerakan kristenisasi ialah:



1. Konferensi Istambul.
2. Konferensi Halwan di Mesir.
3. Konferensi missionaris Libanon.
4. Konferensi missionaris Baghdad.
5. Konferensi missionaris Konstantinopel di Aljazair (sebelum merdeka).
6. Konferensi Chicago.
7. Konferensi missionaris Madras, India. Konferensi ini diselenggarakan setiap 10 tahun sekali.
8. Konferensi Baltimore Amerika Serikat tahun 1942 M. konferensi ini tergolong sangat berbahaya. Dihadiri oleh Ben Gurion dari Yahudi.

Kristen juga telah menyusun sistem konferensi baru setelah perang dunia kedua. Konferensi gereja-gereja ini diselenggarakan satu kali setiap 6 atau 7 tahun, berpindah-pindah dari satu negeri ke negeri lain yaitu di antaranya:

1. Konferensi tahun 1948 M (Belanda).
2. Konferensi tahun 1954 M (Amerika).
3. Konferensi tahun 1961 M (India).
4. Konferensi tahun 1967 M (Eropa).
5. Konferensi tahun 1975 M (Indonesia). Konferensi ini dihadiri 3.000 peserta dari missionaris Kristen .


Pusat Penelitian dan Lembaga Kajian


Kaum Zending juga memiliki sarana kegiatan yang dijadikan sebagai pusat penelitian sebagai kajian penting gerakan kristenisasi.

1. Lembaga Samuel Zwemer di kawasan California. Lembaga ini berdasarkan rekomendasi dari keputusan-keputusan konferensi Colorado.
2. International Centre for Studies and Mission di California. Lembaga ini bergerak di bidang penyediaan biaya dan tenaga-tenaga manusia yang aktif untuk mempersiapkan konferensi Colorado. Selain itu juga mempersiapkan segala unsur pendukung untuk mensukseskan konferensi tersebut.
3. Universitas Amerika di Beirut (dahulu Akademi Injil Simia). Didirikan tahun 1865 M.
4. Universitas Amerika di Kairo, didirikan untuk menyaingi Universitas Al-Azhar.
5. Akademi Perancis di Lahore.
6. Persekutuan Missionaris Gereja Inggris. Sebuah organisasi Protestan yang sangat penting. Berdiri sejak hampir dua abad lalu.
7. Lembaga Missionaris Amerika, terutama Persekutuan Missionaris Amerika. Berdiri sejak tahun 1810 M.
8. Persekutuan Missionaris Kristen Jerman Timur. Didirikan oleh seorang pendeta Labsious tahun 1895 M. Aktifitasnya secara nyata dimulai sejak tahun 1900 M.
9. Pada tahun 1809 Inggris mendirikan Persekutuan London untuk penyiaran Kristen di kalangan Yahudi. Aktifitasnya diarahkan agar orang-orang Yahudi yang terpencar-pencar di berbagai belahan bumi masuk ke wilayah Palestina.

Zwemer pernah menyusun sebuah buku yang merupakan kumpulan dari beberapa laporan tentang missi. Buku tersebut berjudul �Dunia Islam dewasa Ini�. Buku ini membicarakan sarana-sarana praktis untuk bersentuhan dengan bangsa-bangsa non Masehi dalam rangka menarik mereka ke pangkuan Masehi. Di dalamnya ditulis pula penjelasan mengenai langkah-langkah yang harus diikuti setiap missionaris.


Sarana dan Fasilitas



1. Medis Melalui pelayanan-pelayanan kesehatan mereka melancarkan kristenisasi. Aktivitas tersebut dijadikan sarana utama kristenisasi.


Paul Harison dalam bukunya �Dokter di Negara-negara Arab� berkata, �Kami siap berada di negara-negara Arab untuk menggiring penduduknya menjadi Kristen.�

S.A. Morisson redaktur majalah Muslim Word berkata, �Waktu itu kesempatan sangat terbuka lebar. Para dokter Kristen membawa missinya di tengah-tengah mayoritas ummat Islam di desa-desa seluas negeri Mesir.�

Seorang missionaris wanita, Eide Harris mengatakan, �Dokter Kristen harus memanfaatkan kesempatan dalam prakteknya untuk memasukkan missi Kristiani ke telinga dan hati ummat Islam.�

Mr. Harber menyatakan perlunya diperbanyak missi kesehatan. Sebab kata dia, para tenaga medis berhadapan langsung dengan massa. Mereka berpengaruh besar terhadap ummat Islam. Pengaruh mereka lebih besar dari pada tenaga missi (zending) lain. (Konferensi Kairo 1906 M).

Di antara dokter missionaris yang terkenal ialah: An Asawodge, Frost, Cornelius Van Dyck, George Post, Charles Kalhoon, Mary Owey dan dr. Thomson.


2. Pendidikan


Segala potensi dan fasilitas mereka dikerahkan untuk menjadikan pendidikan sebagai sarana kristenisasi yang mereka canangkan. Karena itu mereka mendirikan sekolah, akademi, universitas, sekolah tinggi, panti asuhan, taman kanak-kanak, sekolah-sekolah persiapan masuk SD, SMP, SMU.

Selama 150 tahun mereka telah membagi-bagikan tidak kurang dari 100 juta eksemplar Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang telah diterjemahkan ke dalam 1130 bahasa. Juga brosur dan majalah yang harganya mencapai 7 milyar dollar AS.

Di bidang pendidikan ini orientalisme dan kristenisasi bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.


3. Aktifitas Sosial


1) Menyediakan perumahan-perumahan mahasiswa dan mahasiswi.
2) Mendirikan klub-klub.
3) Membuat hostel, panti jompo, penampungan anak yatim dan gelandangan. e
4) Memperhatikan aktivitas-aktivitas hiburan dan menghimpun orang-orang yang menyukai aktivitas semacam ini.
5) Mendirikan perpustakaan-perpustakaan missionaris dan menjadikan pers sebagai alat kristenisasi secara luas.
6) Menyelenggarakan kamping-kamping kepramukaan. Aktivitas ini dijadikan ajang utama kristenisasi.
7) Mengunjungi nara pidana dan orang-orang sakit di rumah sakit. Mereka diberi hadiah dan pelayanan yang baik.


Mrs. Almost Wilson dan Mrs. Hilday dalam konferensi Kairo tahun 1906 M berbicara tentang peranan wanita missionaris dalam melakukan missi Kristen di kalangan wanita-wanita ummat Islam.


4. Keluarga Berencana


Dalam pertemuan Pendeta Shinode tgl 5 Maret 1973 M yang dihadiri para uskup dan orang-orang kaya di Gereja Marqus di Alexandria Mesir, diketengahkan beberapa keputusan konferensi. Antara lain tentang KETIDAK HARUSAN BERKELUARGA BERENCANA DI KALANGAN MASYARAKAT GEREJA, baik berupa pembatasan ataupun pengaturan kelahiran. Malah mereka diberi stimulus untuk memperbanyak keturunan dengan dorongan dan bantuan material dan spiritual. Di antara mereka sangat didorong untuk kawin muda. Pada saat yang sama pembatasan dan kelahiran diwajibkan bagi ummat Islam secara ketat. Sebab mereka tahu bahwa 65% lebih dari para dokter dan tenaga medis yang bergerak dalam pelayanan kesehatan adalah masyarakat gereja.

Dalam konferensi missionaris Lucknow di India tahun 1911 M, Zwemer berkata, �Pembagian-pembagian politik di dunia Islam dewasa ini merupakan suatu bukti nyata bahwa tangan Tuhan telah berperan dalam sejarah untuk membangkitkan agama Masehi yang kini sedang aktif itu.�

Di Indonesia dalam sensus tahun 1975 M terdaftar 9.819 buah gereja milik Kristen Protestan, 3.897 orang pastur, 8.504 orang missionaris sukarela. Sedangkan Katholik memiliki 7.250 buah gereja, 2.630 orang pastur dan 5.393 orang missionaris sukarela.

Di Bangladesh terdapat banyak sekali organisasi missi dan zending untuk mengkristenkan ummat Islam di negeri itu.

Kenya dicanangkan menjadi Kristen penuh pada tahun 2000 M.

Gerakan kristenisasi ini juga menyerbu Malaysia, negara-negara Teluk dan Afrika.

Dalam konferensi negara-negara non blok di Kuala Lumpur disebutkan bahwa di Malaysia terdapat sekitar 2.500 pemancar radio amatir yang terdiri dari 63 bahasa daerah yang melancarkan serangannya secara lantang dan tajam dalam upaya memusuhi Islam.

Jumlah organisasi missi Kristen yang ada di 38 negara Afrika mencapai 111.000 buah. Sebagian memiliki pesawat terbang untuk mengangkut para dokter, obat-obatan dan para perawat untuk mengobati orang-orang sakit di hutan-hutan dan gunung.

Sekarang ini di dunia terdapat lebih dari 220 ribu missionaris (137.000 Katholik dan 82.000 Protestan). Di Afrika saja terdapat 119.000 missionaris laki-laki dan perempuan. Anggaran mereka sebesar 2 milyar dollar AS tiap tahun.

Kristenisasi mulai bergerak setelah orang-orang Kristen mengalami kekalahan selama dua abad (1099 � 1254 M). Mereka mengerahkan segala dana dan tenaganya dalam upaya menguasai Baitul Maqdis, sekaligus merebutnya dari genggaman ummat Islam.

Pendeta Kristen Mibez berkata, �Perang salib yang telah dimulai missionaris-missionaris kita pada abad ke-17 M masih berlangsung sampai hari ini. Pastur-pastur pria dan wanita Perancis masih banyak bertebaran di Timur.�

Becker seorang orientalis Jerman berpendapat, �Terdapat sifat permusuhan yang tajam antara Kristen dan Islam. Sebab ketika Islam tersebar pada abad pertengahan, agama ini telah membangun sebuah benteng pertahanan yang kokoh di tengah-tengah upaya penyebaran Kristen. Kemudian Islam tersebar ke berbagai negara yang sebelumnya pernah bertekuk lutut di bawah kekuasaan Kristen.�

Kristenisasi tersiar secara luas di negara-negara dunia ketiga. Kristenisasi mendapatkan sokongan internasional yang melimpah dari negara-negara Eropa, Amerika, gereja-gereja, lembaga-lembaga, universitas-universitas dan organisasi-organisasi internasional.

Masdum Muharram Warga Indonesia, tinggal di Riyadh

Hidayatullah



PUSTAKA ISLAMIC MEDIA
Created by : IBNUISA
taken from : http://islamic.xtgem.com/update_juli2008/fakta/fakta53.htm

Kamis, 10 Maret 2011

ESP the papers: "Business English"

PART 1
RATIONALE
Business English
Whether we are currently working in an English speaking country or are working for an international company in wer first language, the more polished wer English skills are the more we increase wer chances of securing our success and future growth in our industry.
Experienced instructors will lead us to work through various types of business situations, with the goal to develop skills in communicating professionally, whether speaking or writing. The use of current and relevant materials will provide students with interesting and motivating topics for discussion to enhance their understanding of cultural interactions in international business, as well as ensure that students are gaining experience that can be easily applied to their daily professional life.
Business (noun): 1 commercial activity; a commercial organization. 2 somebody's regular occupation; work to be done or things to be attended to. 3 somebody's concern. OTHER WORDS: businessman or businesswoman noun businesslike adjective busy adjective.
Business Letters in English
How to write business letters and other correspondence in English. Includes memos and emails.
Who is this course for?
A student who is interested in specializing their knowledge and skills in English to ensure their success in the world of international business.



Who wants to learn Business English?

1. Pre-experience learners
2. Low-experience learners
- Junior company members
- Learners who are moving jobs

3. Job-experienced learners
- Reasons for learning English
- Characteristics of the learners
4. Cultural difference
Description of the Learner and the Activities
A. Analysing the needs of the learners
Describing levels of performance. Who needs to define levels of performance and why?
1. Performance scales
2. Testing and assessment
- Published tests and examinations
- Carrying out assessment werself
3. The training gap
Job analysis
1. Job categories
- Managers as learners
- Technical staff as learners
- Secretaries and clerical workers as learners
2. Departmental differences

3. - Marketing and sales
- Human resources
- Finance
- Production

Information gathering


1. What do we need to know?
- Information about the learner
- Defining the learning purpose
- Information about the learning situation
2. Ways of gathering information
- Job-experienced learners
- Pre-experience learners
3. Practical problems in needs analysis
4. Examples of interview task sheets

Determining the content of the course

1. Breakdown of performance areas

2. - Meetings and discussions
- Giving information
- Telephoning
- Business correspondence
- Socializing
3. Language analysis
- Company documentation
- Learner output
- Training video
4. The focus of Training
Sequence of Study
No. Reading Writing
1. Vocabuary
2. Business letters in English
3. Business letter vocabulary quiz
4. Formatting business letter
5. Planning a business letter
6. Writing a business letter
7. Proofreading a business letter
8. Business letter self-assesment test





PART 2
SYLLABUS
The syllabus for teaching English
I. Reading Skill
Time : 90 minutes
Topic : Reading Comprehension
Language Focus : Introducing new vocabulary about business letter in English, comprehend the text by filling in the correct word in each blank space,
Objectives : To comprehend the text, developing reading skill, and recognize
words.
Resource/ material : Business Letter English – Activities worksheets (www.englishclub.com)
Prior Knowledge : Business English is one of students’ subject.
Pre-activities : (Warm up)
1. The teacher introduces the vocabulary about business letter in English and reads them aloud.
2. The teacher gives the students the pretest
On-activities : 1. The teacher lets the students fill in the blank space in the Reading Material.
2. The teacher reads aloud the whole text by giving the correct answer.
3. The teacher asks some students to read aloud and translate the text.
4. The teacher corrects the pronunciations and translations of students.
5. The students answer the questions of the text.
Post-activities : 1. The teacher asks the students to fill in Mother's Day Sprial Worksheet Puzzle
2. The teacher has the students solve the word search at home (homework).
3. The teacher checks the students’ work.
Evaluation : Each Tests in this seaction will be scored 25% if completely correct.
II. Writing Skill
Time : 90 minutes
Topic : Write a poem and a story.
Language Focus : British English: The capability of understanding the new vocabulary by combining them to be a simple poem about ‘Mother’.
Objectives : Explore the students’ mind about what the philosophy of Mother’s Day.
Resource/material : Mother’s Day – Activities worksheets (www.teach-nology.com)
Prior Knowledge : Students have learned about the vocabulary of Mother’s Day, answered the reading comprehension questions, and filled in the puzzle.
Pre-activities : 1. The teacher gives direction and explanation about how the students make the poem.
2. Have students use the letters of MOTHER to create an acrostic.
On-activities : The students write a simple poem
Post-activities : 1. The teacher devides the students into four groups, each group has five members.
2. Each group has to write a brief story using the words or variations of the words given.
3. The students have to share their mind.
4. The teacher is keeping a check on students while they write the their stories.
5. The teacher checks the students work.
Evaluation; Scoring Rubric :
5 4 3 2 1
Grammar X
Vocabulary X
Mechanics X
Fluency X
Relevance X

e.g : Total Score: 14






1. READING Business Letters in English
Business Letters in English
Business letters are formal paper communications between, to or from businesses and usually sent through the Post Office or sometimes by courier. Business letters are sometimes called "snail-mail" (in contrast to email which is faster). This lesson concentrates on business letters but also looks at other business correspondence. It includes:
• letter
• memo
• fax
• email
Who writes Business Letters?
Most people who have an occupation have to write business letters. Some write many letters each day and others only write a few letters over the course of a career. Business people also read letters on a daily basis. Letters are written from a person/group, known as the sender to a person/group, known in business as the recipient. Here are some examples of senders and recipients:
• business «» business
• business «» consumer
• job applicant «» company
• citizen «» government official
• employer «» employee
• staff member «» staff member
Why write Business Letters?
There are many reasons why you may need to write business letters or other correspondence:
• to persuade
• to inform
• to request
• to express thanks
• to remind
• to recommend
• to apologize
• to congratulate
• to reject a proposal or offer
• to introduce a person or policy
• to invite or welcome
• to follow up
• to formalize decisions
2. READING Vocabuary
Business Letter Vocabulary
attachment extra document or image that is added to an email
block format most common business letter format, single spaced, all paragraphs begin at the left margin
Body the content of the letter; between the salutation and signature
Bullets small dark dots used to set off items in an unnumbered list
certified mail important letters that sender pays extra postage for in order to receive a notice of receipt
Coherent logical; easy to understand
Concise gets to the point quickly
confidential, personal private
diplomacy, diplomatic demonstrating consideration and kindness
direct mail, junk mail marketing letters addressed to a large audience
double space format where one blank line is left between lines of text
enclosure extra document or image included with a letter
formal uses set formatting and business language, opposite of casual
format the set up or organization of a document
heading a word or phrase that indicates what the text below will be about
indent extra spaces (usually 5) at the beginning of a paragraph
informal casual
inside address recipient's mailing information
justified margins straight and even text, always begins at the same place
letterhead specialized paper with a (company) logo or name printed at the top
Logo symbol or image that identifies a specific organization
margin a blank space that borders the edge of the text
memorandum (memo) document sent within a company (internal), presented in short form
modified block format left justified as block format, but date and closing are centered
on arrival notation notice to recipient that appears on an envelope (e.g. "confidential")
postage the cost of sending a letter through the Post Office
proofread read through a finished document to check for mistakes
punctuation marks used within or after sentences and phrases (e.g. periods, commas)
reader-friendly easy to read
recipient the person who receives the letter
right ragged format in which text on the right side of the document ends at slightly different points (not justified)
salutation greeting in a letter (e.g. "Dear Mr Jones")
sensitive information content in a letter that may cause the receiver to feel upset
semi-block format paragraphs are indented, not left-justified
sincerely term used before a name when formally closing a letter
single spaced format where no blanks lines are left in-between lines of text
spacing blank area between words or lines of text
Tone the feeling of the language (e.g. serious, enthusiastic)
transitions words or phrases used to make a letter flow naturally (e.g. "furthermore", "on the other hand")










3. READING Business Letter Vocabulary Quiz
Business Letter Vocabulary Quiz
1. Before you seal and send your letter, make sure to ... it.

a) Punctuation
b) Proofread
c) Sensitive
d) Transition

2. As soon as your certified letter reaches the ... you will be notified.

a) Recipient
b) Margin
c) Logo
d) Salutation
3. Choose ... if you want to put the date and closing in the center of the page.

a) Justified
b) Modified block format
c) Block format
d) Spelling

4. Set off the list of "Do's and Don'ts" by using ... .

a) Body
b) Letterhead
c) Bullets
d) Formal

5. The envelope indicated that there was ..., but in fact there was only a letter inside.

a) An enclosure
b) A sender
c) A salutation
d) An indent

6. The ... of the first paragraph was optimistic, so I wasn't expecting the bad news in the middle.

a) Tone
b) Active voice
c) Direct mail
d) Punctuation

7. I decided not to interview her, because her cover letter contained very poor ... .

a) On arrival notation
b) Block format
c) Single spacing
d) Grammar

8. The ... about the meeting was posted on the bulletin board for everyone to read.

a) Memo
b) Heading
c) Sender
d) Junk mail

9. Our address and phone number are shown on our ... .

a) Letterhead
b) Snail mail
c) postage
d) salutation

10. In block text format, you do not ... each paragraph.

a) Indent
b) Transition
c) Punctuation
d) Margin


Keys: 1. B 2. A 3. B 4. C 5. A 6. A 7. D 8. A 9. A 10. A

4. WRITING Formatting Business Letter
Business Letter Formats
There are certain standards for formatting a business letter, though some variations are acceptable (for example between European and North American business letters). Here are some basic guidelines:
• Use A4 (European) or 8.5 x 11 inch (North American) paper or letterhead
• Use 2.5 cm or 1 inch margins on all four sides
• Use a simple font such as Times New Roman or Arial
• Use 10 to 12 point font
• Use a comma after the salutation (Dear Mr Bond,)
• Lay out the letter so that it fits the paper appropriately
• Single space within paragraphs
• Double space between paragraphs
• Double space between last sentence and closing (Sincerely, Best wishes)
• Leave three to fives spaces for a handwritten signature
• cc: (meaning "copies to") comes after the typed name (if necessary)
• enc: (meaning "enclosure") comes next (if necessary)
• Fold in three (horizontally) before placing in the envelope
• Use right ragged formatting (not justified on right side)
Formatting Business Letters
Block format is the most common format used in business today. With this format, nothing is centred. The sender's address, the recipient's address, the date and all new paragraphs begin at the left margin, like this:
Wicked Wax Co. Ltd
22 Charlton Way
London, SE10 8QY


5th December, 2006


Ms. Maggie Jones
Angel Cosmetics Inc.
110 East 25th Street
New York, NY, 10021
USA


Your ref: 123
Our ref: abc


Dear Ms. Jones,

Forthcoming Exhibition

First paragraph...

Second paragraph...

Third paragraph...

Sincerely,

Morris Howard

Morris Howard, President

cc: Brian Waldorf

Enc: catalogue SENDER'S ADDRESS
may be printed company logo and address



DATE


RECIPIENT'S ADDRESS






RECIPIENT'S REFERENCE (IF ANY)
SENDER'S REFERENCE (IF ANY)


SALUTATION

SUBJECT



BODY OF LETTER



CLOSING

SIGNATURE (HAND-WRITTEN)

NAME, TITLE (TYPED)

COPY TO

ENCLOSURE

This are other, slightly different ways of formatting a business letter, where for example paragraphs are indented or the date is typed on the right hand side. You can see examples of these in the sample letters.
Formatting Envelopes for Business Letters
It is best to type an envelope for a business letter. Most word document programs contain an envelope labelling function to help you. All you need to do is indicate the size of envelope you are using and type the correct information in the appropriate fields, for example:
Sending company's name and address
is sometimes printed here Postage
stamp



Ms. Maggie Jones
Angel Cosmetics Inc.
110 East 25th Street
New York
NY 10021
USA
Formatting Business Memos
Memos are short internal business letters, sent to other staff within the same company. A memo (or memorandum) may also be posted somewhere inside a company for all to see. Memos are becoming less common as electronic mail becomes more common. In contrast to letters, memos do not usually contain salutations or closings, and may be typed or hand-written. The text portion of the memo is generally in block format. Memos should include "From", "To", "Date", "Subject" and the message itself, like this:
[Company logo]

MEMORANDUM


From: [name or initials]


To: [name or initials]


Date:


Subject: [short description]


Message starts here...
• often
• with
• bullet
• points
Formatting Business Email
When using email in business, most of the guidelines for standard formatting in business letters apply. Here are a few differences:
• Choose a subject line that is simple and straightforward. Refrain from using key words that might cause an email to go into another person's trash box.
• Repeat the subject line in the body of the email, beneath the salutation (as with a letter).
• Use the "cc" address line to copy more than one person with your correspondence.
• You can request a receipt for important letters. The system will automatically let you know when someone has opened your email.
• Instead of a signature, include your typed name, and below it include your email address, business name and address, phone and fax number, and website if appropriate.
• Remember that people often print out emails, so your own email address and the subject line would be lost if you had not included them in the body of the email.
• Internal electronic mail may be formatted more like a memo than a formal letter.








5. WRITING Planning a Business Letter
Planning a Business Letter
A business letter is not a place for chit-chat. Unlike business conversations where a certain amount of small talk is used to break the ice, a business letter should be clear and concise. By taking time to plan your letter, you will save time in the writing and proofreading stages. During the planning stage, ask yourself a few simple questions. Jot down your answers to create an outline before you start writing.
Who am I writing this letter to?
Identifying your audience always comes first. Are you writing to more than one person, to someone you don't know, or to someone you have known for a long time? This will help you determine how formal the letter needs to be. You may need to introduce yourself briefly in the letter if the recipient does not know you. You may also need to find out the updated address and title of the recipient. This is a good time to confirm the correct spelling of first and last names.
Why am I writing this letter?
The main reason for the letter should be understood from the subject line and first few sentences. You may cover more than one thing in one business letter, but there will almost always be a general reason for the letter. Identify your main goal and what you hope to accomplish. Review some example reasons why people write business letters on the introductory page of this lesson.
Are there specific details I need to include?
Gather any dates, addresses, names, prices, times or other information that you may need to include before you write your letter. Double check details rather than relying on your memory.
Do I require a response?
Many types of business letter require a response. Others are written in response to a letter that has been received. Before you start writing, determine whether or not you require an action or response from the recipient. Your request or requirement should be very clear. In some cases you may even need to provide a deadline for a response. If you do require a response, how should the recipient contact you? Indicate this information clearly as well. You may want to provide more than one option, such as an email address and a phone number.
How can I organize my points logically?
Think about how you would organize your thoughts if you were speaking rather than writing to the recipient. First you would introduce yourself. Second you would state your concern or reason for writing. After the main content of your letter you would include information on how you can be contacted. The end of the letter is also a place to express gratitude, wish good-luck, or offer sympathy. Here is an example outline:
RECIPIENT
• Karen Jacobson
• Acquaintance (met twice before, briefly)
• Title: President, The Flying Club
• Address: 44 Windermere Drive, Waterloo, Ontario L1B 2C5
REASON
• To invite a board member to remain on the board for a second term.
• Other members suggested that she has enjoyed this position and has been thinking about staying on.
• No other volunteers have come forward to take over at the end of September.
SPECIFIC DETAILS
• If she decides to stay on she will need to be available for the national meeting on 5 November.
• Board members who stay for two terms are sometimes asked to take on extra duties, such as taking minutes or hosting social events.
RESPONSE
• She will need to respond by 1 September.
• She can contact me by email or phone.
ORGANIZATION
• Return address of our institution
• Karen Jacobson's title and address
• Salutation: Dear Ms. Jacobson
• First paragraph: Introduce myself briefly--remind Karen where we met before. Provide my reason for writing: "I have heard from a number of board members that you may be interested in staying on for a second term. We would be very pleased to have you stay on for another year."
• Second paragraph: Explain what type of commitment this position will involve this year (once a month meetings, national meeting, plus possible extra duties)
• Third Paragraph: Provide deadline for response and how to contact me.
• Closing: Express thanks to Karen for volunteering her time this year

6. WRITING Writing a Business Letter
Writing a Business Letter
The term "business letter" makes people nervous. Many people with English as a second language worry that their writing is not advanced enough for business writing. This is not the case. An effective letter in business uses short, simple sentences and straightforward vocabulary. The easier a letter is to read, the better. You will need to use smooth transitions so that your sentences do not appear too choppy.
Salutation
First and foremost, make sure that you spell the recipient's name correctly. You should also confirm the gender and proper title. Use Ms. for women and Mr. for men. Use Mrs. if you are 100% sure that a woman is married. Under less formal circumstances, or after a long period of correspondence it may be acceptable to address a person by his or her first name. When you don't know the name of a person and cannot find this information out you may write, "To Whom It May Concern". It is standard to use a comma (colon in North America) after the salutation. It is also possible to use no punctuation mark at all. Here are some common ways to address the recipient:
• Dear Mr Powell,
• Dear Ms Mackenzie,
• Dear Frederick Hanson:
• Dear Editor-in-Chief:
• Dear Valued Customer
• Dear Sir or Madam:
• Dear Madam
• Dear Sir,
• Dear Sirs
• Gentlemen:
First paragraph
In most types of business letter it is common to use a friendly greeting in the first sentence of the letter. Here are some examples:
• I hope you are enjoying a fine summer.
• Thank you for your kind letter of January 5th.
• I came across an ad for your company in The Star today.
• It was a pleasure meeting you at the conference this month.
• I appreciate your patience in waiting for a response.
After your short opening, state the main point of your letter in one or two sentences:
• I'm writing to enquire about...
• I'm interested in the job opening posted on your company website.
• We'd like to invite you to a members only luncheon on April 5th.
Second and third paragraphs
Use a few short paragraphs to go into greater detail about your main point. If one paragraph is all you need, don't write an extra paragraph just to make your letter look longer. If you are including sensitive material, such as rejecting an offer or informing an employee of a layoff period, embed this sentence in the second paragraph rather than opening with it. Here are some common ways to express unpleasant facts:
• We regret to inform you...
• It is with great sadness that we...
• After careful consideration we have decided...
Final paragraph
Your last paragraph should include requests, reminders, and notes on enclosures. If necessary, your contact information should also be in this paragraph. Here are some common phrases used when closing a business letter:

• I look forward to...
• Please respond at your earliest convenience.
• I should also remind you that the next board meeting is on February 5th.
• For futher details...
• If you require more information...
• Thank you for taking this into consideration.
• I appreciate any feedback you may have.
• Enclosed you will find...
• Feel free to contact me by phone or email.

Closing
Here are some common ways to close a letter. Use a comma between the closing and your handwritten name (or typed in an email). If you do not use a comma or colon in your salutation, leave out the comma after the closing phrase:

• Yours truly,
• Yours sincerely,
• Sincerely,
• Sincerely yours
• Thank you,
• Best wishes
• All the best,
• Best of luck
• Warm regards,

Writing Tips

• Use a conversational tone.
• Ask direct questions.
• Double-check gender and spelling of names.
• Use active voice whenever possible.
• Use polite modals (would in favour of will).
• Always refer to yourself as "I".
• Don't use "we" unless it is clear exactly who the pronoun refers to.
• Rewrite any sentence or request that sounds vague.
• Don't forget to include the date. Day-Month-Year is conventional in many countries; however, to avoid confusion, write out the month instead of using numbers (e.g. July 5th, 2007)

7. READING Proofreading a Business Letter
Proofreading a Business Letter
"Proofread" means to read a text carefully to check it for errors and general tone. You should always proofread a business letter before sending it.
The most important thing when proofreading any document is to read the text out loud. Print the letter rather than read it on your computer screen. Make notes where your letter sounds awkward. If possible allow one day between writing and sending your letter. You are more likely to spot any typos or other errors with a fresh eye. (If you have to respond to an important email on the same day, write it in the morning and proofread it after lunch.) Use a spell-check function on your computer program if possible. Computer programs are useful for pointing out passive sentences, subject-verb agreement problems etc. However, be careful when using grammar-check programs. Sometimes they will highlight a phrase that is not actually an error. If you are in doubt, try to simplify the sentence by using a sentence structure that you are more comfortable with.
If possible, ask another person to double-check your letter. You could offer to return the favour for your colleague and become proofreading partners. You can even use standard proofreading marks to make it easier to explain necessary changes. Type "proofreading marks" into an internet search engine, and send the list to your fellow proofreader.
Checklist
1. Did you read the letter out loud?
2. Did you allow some time to pass after writing the letter before proofreading it?
3. Are your requests, needs, concerns clear?
4. Are there any long sentences that need to be broken into two?
5. Do you use we incorrectly?
6. Do all questions contain a question mark?
7. Did you include the date?
8. Did you spell the recipient's name correctly?
9. Have you used a standard business format (e.g. block)?
10. Have you used passive sentences that could be changed to active ones?
11. Have you used standard spelling? (e.g. British English or American English)
12. If it is an important letter (e.g. a cover letter for a resume), did someone else read it for you?







8. READING Business Letter Self-Assesment Test
Business Letter Self-Assessment Test
Are the following statements True or False?
1. With block format, all new paragraphs are indented.
True
False
2. In business letters a salutation is generally followed by a comma or a colon.
True
False
3. Business letters should be simple and easy to read.
True
False
4. It is advisable to wait a day between writing and sending an important letter.
True
False
5. The date on a business letter should appear after the salutation.
True
False
6. An "Enclosure" note should appear below the typed name of the sender at the end of the letter.
True
False
7. The first paragraph of a business letter should be comprised entirely of "small talk".
True
False
8. Contact information generally appears in the closing paragraph of the letter.
True
False
9. Identifying the audience is one of the first steps in planning a business letter.
True
False
10. It is considered standard formatting to include the recipient's address before the salutation in a business letter.
True
False






PART 3
REFERENCES

http://www.englishclub.com/business-english.html accessed 18.06.2010
http://oxforduniversitypress.com/business- english.html accessed 18.06.2010
http://londonschoolof businessandfinance/ accessed 18.06.2010
http://www.teach-nology.com/ accessed 18.06.2010

Psikologi Pendidikan

1 & 2 Psikologi Pendidikan
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami sesama manusia, dengan tujuan untuk dapat memperlakukannya lebih tepat. Pengetahuan psikologis mengenai anak didik dalam proses pendidikan adalah hal yang sangat diperlukan bagi para pendidik guna peserta didik mampu menerima pendidikan yang ditransfer dengan baik. Pembahasan mengenai psikologi pendidikan telah banyak dimaknai dalam berbagai buku oleh para ahli psikologi, yang pada dasarnya pembahasan mengenai hal tersebut cenderung sama. Samuel Smith telah mengadakan studi terhadap 18 buku psikologi pendidikan berdasarkan standard textbooks dan menggolongkan persoalan yang dibahas oleh para ahli menjadi 16 macam:
No. Pokok Bahasan Banyaknya bab yang membahas
1. The science of Educational psychology 16
2. Heredity 20
3. Physical structure 22
4. Growth 38
5. Behavior processes 28
6. Nature and scope of learning 42
7. Factors tat condition learning 61
8. Law and theories of learning 24
9. Measurement: basic principles and definition 16
10. Transfer of Training : subject matter 30
11. Practical aspect measurement 35
12. Element of statistics 7
13. Mental hygiene 44
14. Character Education 35
15 Psychology of secondary school subject 22
16.
Psychology of elementary school subject


SIFAT SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIA
a. Perhatian
Adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu objek. (Stern 1950, p.653 dan Bigot, 1950, p.163). perhatian juga dapat didefinisikan atas banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan.
Sebagai contoh:
Dia mengamati materi yang dijelaskan oleh dosennya dengan penuh perhatian.
Perhatian terbagi menjadi tiga macam:
1. Atas dasar intensitas (perhatian intensif & perhatian tidak intensif)
2. Atas dasar cara timbul (perhatian spontan dan perhatian sekehendak)
3. Atas dasar luasnya objek (perhatian terpencar (distributif) & perhatian terpusat (konsentratif)).
Hal-hal yang menarik perhatian dapat dipandang baik dari segi subjek maupun objek. Dari segi objeknya, perhatian dimaknai sebagai hal yang keluar dari konteksnya. Dari segi subjek, maka perhatian dapat dirumuskan sebagai hal-hal yang bersangkut-paut dengan kebutuhan itu menarik perhatian.
b. Pengamatan
Mengamati adalah aktivitas yang dilakukan oleh manusia untuk lebih memahami dunia yang ditempati dengan melihat, mendengar, membau, dan mengecap. Oleh karena itu dapat dirangkum sebagai:
- Penglihatan
Menurut objeknya, penglihatan digolongkan menjadi tiga golongan:
1. Melihat bentuk
(1) Hubungan objek pokok dan latar belakang
a. Objek pokok lebih berbentuk, latar belakang kurang berbentuk
b. Objek di depan, latar belakang di belakang
c. Latar belakang cenderung untuk meluas di belakang objek pokok;
d. Contour termasuk pada daerah objek pokok, bukan pada latar belakang;
e. Objek pokok lebih berkesan, lebih mudah diingat, lebih cenderung untuk punya arti.
(2) Hukum-hukum Gestalt penglihatan
a. Hukum keterdekatan
b. Hukum ketertutupan
c. Hukum kesamaan
(3) Peranan sikap batin subjek
(4) Konstansi bentuk
2. Melihat dalam
Melihat objek berdimensi tiga. Gejala yang terpenting ialah konstansi besar.
3. Melihat warna
(1) Nilai afektif warna
(2) Nilai lambang warna

- Pendengaran
Mendengar adalah menangkap bunyi-bunyi (suara) dengan indera pendengar. Pendengaran dan suara itu memelihara komunikasi vokal antara makhluk yang satu dengan yang lain. Bunyi berfungsi sebagai:
(a) Sebagai tanda (signal)
(b) Sebagai lambang

- Rabaan
Istilah raba memiliki makna ganda:
(a) Meraba, sebagai perbuatan aktif, yang meliputi juga indera keseimbangan atau kinestesi, dan
(b) Pengalaman raba secara pasif

- Pembauan (Penciuman)
Adalah aktivitas mengamati bau melalui organ hidung manusia. Henning (1924) membedakan adanya nam macam bau pokok, yaitu:
1) Bau bunga (blumig)
2) Bau akar (warzig)
3) Bau buah (cruchig)
4) Bau getah (harzig)
5) Bau busuk (faulig)
6) Bau sangit (brenzlich)
Ke enam variasi itu digambarkan dengan prisma bau, (Stern : das psychologis che Geruchprisma)
Swaatdeaker (Kohntamm dkk., 1955: 103) menggolongkan bau ke dalam sembilan macam:

(1) Bau etheris
(2) Bau aromatis
(3) Bau bunga
(4) Bau amber
(5) Bau bawang
(6) Bau sangit
(7) Bau kapri
(8) Bau tak sedap
(9) Bau memuakkan

Kesembilan macam tersebut diklasifikasikan oleh Nague menjadi tabel berikut:
I. Bau makanan (nutritif) II. Bau seksual III. Bau pernapasan (respiratif)
• Etheris • Bunga • Bawang
• Aromatis • Amber • Sangit
• Memuakkan • Kapril • Tak sedap

- Pencecapan
Variasi pencecapan itu dibedakan ke dalam banyak hal. Namun yang paling pokok adalah:
1) manis
2) asam
3) asin
4) pahit

c. Tanggapan dan Variasinya
Tanggapan adalah bayangan yang tinggal dalam ingatan setelah kita melakukan pengamatan (Bigot dkk, 1950: 72)


Perbedaan antara tanggapan dan pengamatan
Tanggapan Pengamatan
1. Cara tersedianya objek tersebut representasi. 1. Cara tersedianya objek disebut presentasi.

2. Objek tidak ada pada dirinya sendiri tetapi ada (diadakan) pada diri subjek yang menanggap. 2. objek ada pada dirinya sendiri.
3. Objek hanya ada pada dan untuk subjek yang menanggap. 3. objek ada bagi setiap orang.
4. Terlepas dari unsur tempat, keadaan dan waktu. 4. terikat pada tempat, keadaan dan waktu.

Bayangan terpecah atas:
• Bayangan pengiring, bayangan yang timbul setelah kita melihat sesuatu warna. Terdiri atas: bayangan positif dan negatif.
• Bayangan Eidetik, bayangan yang sangat jelas dan hidup sehingga menyerupaipengamatan.

d. Fantasi
Didefinisikan sebagai daya untuk membentuk tanggapan-tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan-tanggapan yang sudah ada, dan tanggapan baru itu tidak harus sesuai dengan benda-benda yang ada. Fantasi dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu:
(1) fantasi tak disadari (Fantasi yang terjadi dengan tak disengaja.)
(2) fantasi disadari (Fantasi yang terjadi dengan disengaja, baik secara aktif maupun pasif). Fantasi yang disadari secara aktif tersebut dibedakan menjadi dua macam, yakni fantasi mencipta dan fantasi terpimpin.
Fantasi memiliki kegunaan yang sangat besar, yaitu:
a) Fantasi memungkinkan orang menempatkan diri dalam hidup kepribadian oran lain, sehingga dapat dipahami sesama manusia.
b) Fantasi memungkinkan orang untuk menyelami sifat-sifat kemanusiaan pada umumnya, dengan demikian maka dapat memahami kebudayaan asing, memahami nilai-nilai kemanusiaan ada umumnya.
c) Fantasi memungkinkan orang untuk melepaskan diri dari ruang dan waktu.
d) Fantasi memungkinkan manusia untuk menciptakan sesuatu yang dikejar, membentuk masa depan yang ideal dan berusaha merealisasikannya.
e. Ingatan
Secara teori, ada tiga aspek dalam berfungsinya ingatan, yaitu:
1. Mencamkan, yaitu menerima kesan-kesan.
2. Menyimpan kesan-kesan, dan
3. Mereproduksikan kesan-kesan.
Atas dasar kenyataan tersebut, maka ingatan didefinisikan sebagai kecakapan menerima, menyimpan, dan mereproduksikan kesan-kesan. Mencamkan menurut terjadinya dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni mencamkan yang sekehendak dan mencamkan yang tidak sekehendak. Faktor-faktor lain yang menambah atau mempertinggi pencaman, yaitu:
1. Mneumotechnik atau titian ingatan, yaitu dengan aka l dicari jalan supaya bahan yang dihafal mudah dicamkan seperti misalnya untuk menghafal nada-nada.
2. Penggolongan secara rythmis.
3. Penggolongan kesatuan dalam ruang (secara ruang).
4. Penggolongan menjadi kumpulan-kumpulan yang berarti.
Mengingat dan lupa biasanya juga ditunjukkan dengan retensi, karena sebenarnya kedua hal tersebut hanyalah memandang hal yang satu dengan yang lain dari segi berlainan. Hal yang diingat adalah hal yang hal yang tidak dilupakan, dan hal yang tidak dilupakan adalah hal yang tidak diingat (tak dapat diingat kembali).
Reproduksi adalah pengaktifan kembali hal-hal yang dicamkan. Dalam reproduksi ada dua bentuk, yaitu:
a) mengingat kembali (recall), yakni adanya objek yang dapat dipakai sebagai tumpuan atau pegangan dalam melakukan reproduksi itu.
b) mengenal kembali (recognition), yakni adanya sesuatu yang dapat dipakai sebagai tumpuan dalam melakukan reproduksi itu sebagai objek untuk mencocokkan.
Asosiasi adalah hubungan antara tanggapan yang satu dengan tanggapan yang lainnya dalam jiwa. Menurut ahli psikologi, asosiasi antara tanggapan-tanggapan itu memiliki kekuatan halus yang menyebabkan adanya “panggilan” tanggapan lain dan memasukkannya ke dalam kesadaran apabila salah satu dari tanggapan itu masuk ke dalam kesadaran.

Hukum-hukum asosiasi antara lain:
a) hukum sama saat atau serentak; beberapa tanggapan yang dialami dalam waktu bersamaan cenderung untuk berasosiasi antara satu dengan lainnya.
b) hukum berurutan: beberapa tanggapan yang dialami berurut-urut, cenderung untuk berasosiasi satu dengan lainnya.
c) hukum kesamaan atau kesesuaian: beberapa tanggapan yang bersesuaian cenderung untuk berasosiasi antara satu dengan lainnya.
d) hukum berlawanan: tanggapan-tanggapan yang saling berlawanan akan berasosiasi satu sama lainnya.
e) hukum sebab-akibat: tanggapan yang mempunyai hubungan sebab-akibat cenderung untuk berasosiasi satu sama lain.
f. Berpikir
Ahli-ahli psikologi asosiasi menganggap bahwa berpikir adalah kelangsungan tanggapan-tanggapan di mana subjek yang berpikir pasif. Plato beranggapan bahwa berpikir itu adalah berbicara dalam hati. Dikemukakan ada dua kenyataan, bahwa berpikir itu adalah aktivitas, jadi subjek yang berpikir aktif dan bahwa aktivitas itu sifatnya ideasional, jadi bukan sensoris dan motoris, walaupun dapat disertai oleh kedua hal itu; berpikir itu mempergunakan abstraksi-abstraksi atau “ideas”.
Terdapat tiga langkah proses berpikir:
1. Pembentukan pengertian
Pengertian, atau lebih tepatnya disebut pengertian logis dibentuk melalui empat tingkat, sebagai berikut:
1) Menganalisis ciri-ciri dari sejumlah objek yang sejenis.
2) membanding-bandingkan ciri-ciri tersebut untuk diketemukan ciri-ciri mana yang sama, mana yang tidak sama, mana yang selalu adadan mana yang yang tidak selalu ada, mana yang hakiki dan mana yang tidak hakiki.
3) Mengabstraksikan, yaitu menyisihkan, membuang, ciri-cirinya yang tidak hakiki, menangkap ciri-ciri yang hakiki itu ialah:makhluk hidup yang berbudi.

2. Pembentukan pendapat
Membentuk pendapat adalah meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih. Pendapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Pendapat afirmatif, yaitu pendapat yang mengyakan, yang secara tegas menyatakan keadaan sesuatu.
2. Pendapat negatif, yaitu pendapat yang menindakkan, yang secara tegas menerangkan tentang tidak adanya sesuatu hal.
3. Pendapat modalitas atau kebarangkalian, yaitu pendapat yang menerangkan kebarangkalian, kemungkinan-kemungkinan sesuatu sifat pada sesuatu hal.

3. Penarikan kesimpulan dan pembentukan keputusan
Keputusan ialah hasil perbuatan akal untuk membentuk pendapat baru berdasarkan pendapat-pendapat yang telah ada. Keputusan terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
1) Keputusan induktif
Keputusan yang diambil dari pendapat-pendapat khusus menuju ke satu pendapat umum.
2) Keputusan deduktif
Keputusan yang ditarik dari hal yang umum ke hal yang khusus; jadi berlawanan dengan keputusan induktif.
3) Keputusan analogis
Keputusan yang diperoleh dengan jalan membandingkan atau menyesuaikan dengan pendapat-pendapat khusus yang telah ada.

Psikologi pikir
Psikologi pikir dimulai oleh O kulpe dengan mazhab Wurzburg yang kemudian dilanjutkan oleh mazhab Koln dan mazhab Mannhein.
Intisari dari pendapat mazhab wurzburg
“Ueher die Moderne Psychologie des Denkens”.

Intisari dari pidato yang dikemukakannya tersebut ialah:
1. ada isi kesadaran yang terperaga
2. dalam prosesberpikir aktivitas “Aku” meemgang peranan penting.
3. proses berpikir dikuasai oleh tendens determinasi yang ditimbulkan oleh Denkaufgabe (hal yang dipikirkan).
Intisari pendapat mazhab Koln
1) hasil penelitian frohn mengenai berpikirnya anak bisu-tuli memberikan kesimpulan bahwa anak bisu-tuli, anak terbelakang, dan anak kecil yang tidak dapat melepaskan diri dari hal yang teperaga; tak dapat melakukan generalisasi.
2) lapisan kesadaran
Mazhab Koln menyusun konsepsi yang terkenal dengan nama teori lapisan-lapisan; kesadaran (Theorie der Bewustseinsschichtungen).
• Ada tiga lapisan kesadaran:
1. tanggapan individual
2. tanggapan bagan (schematis)
3. pengertian abstrak
• Peranan lapisan kesadaran tersebut yakni bagi setiap manusia yang berpikir, ketiga lapisan atau tingkatan kesadaran itu ganti-berganti memainkan peranannya dalam kesadaran.
• Nilai teori tersebut bagi praktek pendidikan. Tujuan terakhir daripada penelitian-penelitian tentang berpikir itu ialah untuk menemukan cara berpikir yang dapat memberikan hasil yang sebaik-baiknya.
Intisari pendapat mazhab Mannheim
Tujuan utama mazhab ini adalah menyusun teori berpikir yang benar-benar lepas dari asosiasi. Hal ini tidak berarti bahwa mazhab ini menyusun teori berpikir yang benar-benar lepas dari asosiasi. Selz (pemimpin mazhab Mannheim) mulai di tempat Watt dan Ach berhenti, ia mengakui adanya Bewusstheit yang dikemukakan oleh Ach yaitu kesadaran tanpa tanggapan tentang adanya sesuatu. Selz juga mengemukakan bahwa disamping berpikir reproduktif itu ada berpikir produktif, yaitu dimana dapat dihasilkan hasil pikir yang baru, tidak hanya reproduksi dari pengalaman yang lampau. Perumusan mengenai pendapat tentang proses berpikir itu dapat dijabarkan, yakni:
1. Berpikir itu berarah tujuan
2. Proses berpikir itu adalah proses melengkapkan kompleks (kompplexerganzung, complex completion).
3. Bagan antisipasi, yaitu metode penyelesaian yang berwujud bagan yang timbul atau ditimbulkan oleh tugas pikir.
4. Berpikir adalah mempergunakan metode penyelesaian soal yang umumnya berlangsung tanpa mengetahui metode penyelesaian itu.

g. Perasaan
Perasaan biasanya didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenal, dan dialami dalam kualitas senang atau tidak senang dalam berbagai taraf. Macam-macam perasaan:
a) perasaan-perasaan jasmaniah (rendah):
1. perasaan-perasaan indriah
2. perasaan vital
b) perasaan-perasaan rohaniah
1. perasaan intelektual
2. perasaan kesusilaan
3. perasaan keindahan
4. perasaan sosial
5. perasaan harga diri
6. perasaan keagamaan
h. Motif-motif
Motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai sesuatu tujuan.
Macam-macam motif:
1. Menurut Woodworth dan Marquis (1955: 301-333) motif itu dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
(1). kebutuhan organik; kebutuhan minum, makan, bernafas, seksual, dll.
(2). motif-motif darurat; dorongan untuk membalas, menyelamatkan diri, berusaha, dll.
(3). motif-motif objektif ; kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, manipulasi, menaruh minat.
2. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka terbentuklah perbedaan adanya dua macam motif, yaitu:
(1). Motif-motif bawaan, yakni motif yang dibawa sejak lahir.
(2). Motif-motif yang dipelajari, yakni motif yang timbulnya karena dipelajari.
3. Berdasarkan atas ajarannya, maka terdapat dua macam motif;
(1). Motif ekstrinsik, yaitu motif yang berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.
(2). Motif intrinsik, yaitu motif yang berfungsinya tanpa perlu ada rangsangan dari luar.
4. Para ahli juga menggolongkan motif menjadi dua macam atas dasar persangkutpautannya;
(1). Motif jasmaniah, seperti: refleks, instink, otomatisme, nafsu, hasrat, dll.
(2). Motif rohaniah, yaitu kemauan.






3. SIFAT SIFAT KHAS KEPRIBADIAN MANUSIA
Beberapa segi psikologi kepribadian
Kepribadian manusia satu dengan yang lainnya sanggatlah beragam, oleh karena itu segolongan ahli berusaha menggolongkan manusia ke dalam tipe-tipe tertentu, karena cara tersebut dinilai lebih efektif untuk mengenal sesama manusia.
Teori Tipologi
1. Teori Hippocates – Galenus
Terpengaruh oleh kosmologi Empedokles, yang menganggap bahwa alam semesta dan isinya ini tersusun atas empat unsur pokok, yaitu tanah, air, udara, dan api yang masing-masing mendukung sifat tertentu.
Hippocrates berpendapat bahwa di dalam tubuh manusia juga terdapat sifat-sifat tersebut yang didukung oleh cairan-cairan yang terdapat di dalam tubuh, yaitu:
- Sifat kering didukung oleh chole
- Sifat basah didukung oleh melanchole
- Sifat dingin didukung oleh phlegma, dan
- Sifat panas didukung oleh sanguis

Tipologi Hippocrates – Galenius
Cairan badan yang dominan Prinsip Tipe Sifat-sifat khasnya
Chole Tegangan (tension) Choleris Hidup, besar, semangat, keras, daya juang besar, hatinya mudah tebakar, optimis.
Melanchole Penegaran melancholis Mudah kecewa, daya juang kecil, muram, pesimistis.
Phelgma Plastisitas phlegmatis Tak suka terburu-buru (tenang), tak mudah dipengaruhi, setia
Sanguis ekspansivitas Sanguinis Hidup, mudah berganti haluan, ramah, lekas berrtindak tapi juga lekas berhenti.


2. Tipologi mazhab Italia dan mazhab Perancis
a. Tipologi mazhab Italia
Terdapat tiga macam tipe manusia berdasarkan atas keadaan tubuhnya, yaitu:
1) Microsplanchnis: ukuran-ukurran menegak relatif dominan, sehingga orang terlihat tinggi jangkung.
2) Macrosplanchnis: ukuran-ukuran mendatarnya relatif dominan, sehingga orang terlihat pendek gemuk.
3) Normosplanchnis: ukuran-ukuran menegak dan mendatar seimbang, sehingga orang terlihat seimbang.
b. Topologi mazhab Perancis
Mazhab Perancis yang dipimpin oleh Sigaud berpendapat, bahwa keadaan serta bentuk tubuh manusia serta kelainan-kelainannya itu pada pokoknya ditentukan oleh sekitar atau lingkungan.
Bagan tipologi mazhab Perancis:
Fungsi yang dominan Tipe Keadaan jasmani yang khas
Motorik Muskuler Muka penuh (well-formed), anggota badan kokoh, otot-otot tumbuh dengan baik, organ-organ berkembang secara selaras
Motorik Muskuler Thorax dan leher lebih besar daripada tipe yang lain
Pernafasan Sigesif Thorax pendek besar, pinggang besar, mata kecil, lebih pendek
Susunan saraf sentral Cerebral Dahi menonjol ke depan dengan rambut di tengah, mata bersinar, daun telinga lebar, tangan dan kaki kecil

3. Tipologi Kretschmer
a. Tipe-tipe manusia menurut keadaan jasmaninya
(1) Tipe Piknis
- badan agak pendek
- dada membulat, perut besar, bahu tidak lebar
- leher pendek dan kuat
- lengan dan kaki lemah
- lengan dan kaki lemah
- banyak lemak
(2) Tipe Leptosom
- badan langsing/kurus, jangkung,
- rongga dada kecil, kecil-sempit-pipih, rusuknya mudah dihitung,
- perut kecil, bahu sempit,
- lengan dan kaki kurus,
- tengkorak agak kecil, tulang-tulang di bagian muka kelihatan jelas,
- muka bulat telur
- berat relatif kurang
(3) Tipe Atletis
-tulang-tulang serta otot dan kulit kuat,
- badan kokoh dan tegap
- tinggi cukupan,
- bahu lebar dan kuat,
- Perut kuat,
- panggul dan kaki kuat, dalam perbandingan dengan bahu dan dada kelihatan agak kecil
- tengkorak cukup besar dan kuat, kepala dan leher tegak
(4) Tipe diplatis
Tipe ini menyimpang dari ke tiga tipe di atas. Kretschemer sendiri menganggap tipe ini menyimpang dari konstitusi normal.
b. Tipe-tipe manusia menurut temperamennya
Menurut temperamennya manusia dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:
(1) Tipe schizothym
Sifat- sifat jiwa bersesuaian dengan para penderita schizophenia, hanya sangat tidak jelas. Golongan ini sulit mengadakan kontak dengan dunia di sekitarnya, ada kecenderungan autisme.
(2) Tipe cyklothym
Sifat-sifat jiwa bersesuaian dengan penderita manisdepresif, hanya sangat tidak jelas. Golongan ini mudah mengadakan kontak dengan dunia luar.

4. Teori Sheldon
Menurut Sheldon, kepribadian mengandung tiga komponen, yaitu:
a) Komponen-komponen kejasmanian
1) Komponen-komponen kejasmanian primer; endomorphy, mesomophy,dan ectomorphy.
2) Komponen-komponen kejasmanian sekunder; dysplasia, gynandromorphy, dan texture.
3) Komponen-komponen psikiatris; affective, paranoid, dan heboid.
b) komponen-komponen temperamen
1) Tipe viscerotonis; sikap tidak tegang, suka hiburan, gemar makan-makan, tidur nyenyak, bila menghadapi kesukaran membutuhkan orang lain.
2) Tipe somatotonis; sikap gagah, perkasa, kebutuhan bergerak besar, suka berterus terang, suara lantang, tampak lebi dewasa dari sebenarnya.
3) Tipe cerebrotonis; sikap ragu, reaksi cepat, kurang berani bergaul dengan orang banyak, suara kurang bebas, tidur kurang nyenyak, tampak lebih muda dari yang sebenarnya, jika menghadapi kesukaran butuh mengasingkan diri.
c) Komponen-komponen Psikiatris
(a) affective, bentuknya yang ekstrem terdapat pada para penderita psikosis jenis mani-depresif.
(b) paranoid, yang bentuk ekstremnya terdapat pada para penderita psikosis jenis paranoid.
(c) heboid, yang bentuk ekstremnya terdapat pada para penderita hebephrenia.
5. Beberapa teori tipologi yang berdasarkan keadaan kejiwaan semata-mata

(a) Tipologi Plato
(b) Tipologi Queyrat
(c) Tipologi Malapret

6. Tipologi heymans

a. Emosionalitas
b. Proses pengiring
c. Aktivitas
7. Tipologi Spranger
a. Dua macam roh (Geist), yaitu:
1) Roh subjektif atau roh individual,yaitu roh yang terdapat pada manusia masing-masing.
2) Roh objektif atau roh supra individual, yaitu roh seluruh umat manusia, yang dalam keadaan konkretnya merupakan kebudayaan yang telah terjelma selama berabad-abad, berkembangbersama dengan perkembangan manusia; roh ini disebut dengan kebudayaan.
b. Lapangan-lapangan hidup

1) lapangan pengetahuan (ilmu, teori)
2) lapangan ekonomi
3) lapangan kesenian
4) lapangan keagamaan
5) lapangan kemasyarakatan
6) lapangan politik

c. Enam tipe manusia
No. Nilai kebudayaan yang dominan Tipe Tingkah laku dasar
1. Ilmu pengetahuan Manusia teori Berpikir
2. Ekonomi Manusia ekonomi Bekerja
3. Kesenian Manusia estetis Menikmati keindahan
4. Keagamaan Manusia agama Memuja
5. Kemasyarakatan Manusia sosial Berbakti/berkorban
6. Politik/kenegaraan Manusia kuasa Ingin berkuasa/ memerintah


Beberapa teori kepribadian yang memakai cara pendekatan lain:
1. Psikoanalitis Teori Sigmund Freud
Teori kepribadian Freud ini dapat diikhtisarkan dalam rangka struktur, dinamika, dan pengembangan kepribadian.
a. Struktur Kepribadian
Menurut Freud, kepribadian itu terdiri atas tiga sistem atau aspek, yaitu:
(1) Das Es (The id), yaitu aspek biologis, daripada kepribadian ini adalah aspek yang orisinal. Das Es berfungsi dengan berpegang pada prinsip “kenikmatan”, yaitu mencari keenakan dan menghindar dari ketidakenakan.
(2) Das Ich (The Ego), yaitu aspek psikologis yang timbul dari kebutuhan organisme untuk dapat behubungan dengan dunia luar secara realistis. Das Ich berpegang pada “realitas” (realitatsprinzip reality principle).
(3) Das Ueher Ich (The Super Ego), yaitu aspek sosiologis merupakan wakil nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat sebagaimana ditafsirkan orang tua kepada anak-anaknya, yang diajarkan (dimasukkan) dengan berbagai perintah dan larangan. Das Ueher Ich lebih merupakan hal yang “ideal” daripada yang “riil”, lebih meupakan kesempurnaan daripada kesenangan.
b. Dinamika Kepribadian
Menurut Freud, di dalam diri kita ada dua macam (lebih tepatnya dua kelompok) insting-insting, yaitu:
(1) insting-insting hidup, berfungsi melayani maksud individu untuk tetap hidup dan memperpanjang ras. Bentuk-bentuk usahanya seperti insting makan, minum, seksual. Bentuk-bentuk tersebut disebut sebagai “libido”.
(2) insting-insting mati, disebut sebagai insting yang merusak (destruktif) dan berfunsi tidak jelas jika dibandingkan dengan insting-insting hidup. Penjelmaan daripada insting mati ini ialah dorongan agresif.
Di antara ketiga aspek itu, yang paling banyak mempergunakan energi psikis akan berpengaruh terhadap bentuk tingkah laku yang dilakukan orang.
(a) apabila Das Es menguasai sebagian besar dari energi psikis itu, maka tindakan-tindakan akan bersifat primitif, impulsif, agresif. Dia akan mengumbar dorongan-dorongan primitifnya.
(b) Apabila Das Ich yang menguasai sebagian besar dari energi psikis itu, maka pribadi akan bertindak dalam cara-cara yang realistis dan rasional-logis. Pikiran rasional logis ini memegang peranan penting.
(c) apabila yang menguasai sebagian besar energi psikis itu Das Ueher Ich, maka orang akan mengejar hal-hal yang sempurna, yang kadang-kadang kurang rasional.
c. Perkembangan Kepribadian
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa perkembangan kepribadian adalah belajar mempergunakan cara-cara baru dalam mereduksi tegangan yang timbul karena individu menghadapi berbagai hal yang dapat menjadi sumber tegangan (tension). Sumber tegangan yang pokok adalah (1) proses pertumbuhan fisiologis, (2) frustrasi, (3) konflik, dan (4) ancaman.
2. Psikologi Analitis, Teori Cal Gustav Jung
Jung tidak berbicara mengenai kepribadian, tetapi berbicara tentang psike. Adapun yang dimaksud dengan psike oleh Jung ialah segala peristiwa psikis yang disadari maupun yang tidak disadari. Jadi, psike dapat diartikan kepribadian. Menurut Jung, kepribadian terdiri dari dua alam, yaitu:
(a) alam sadar (kesadaran), yang berfungsi mengadakan penyesuaian terhadap dunia luar, dan
(b) alam tak sadar (ketidaksadaran), yang berfungsi mengadakan penyyesuaian terhadap dunia dalam yaitu dunia batin sendiri.
a. struktur kesadaran
kesadaran mempunyai dua komponen pokok, yaitu fungsi jiwa dan sikap jiwa, yang keduanya mempunyai peranannya masing-masing dalam orientasi manusia terhadap dunianya.
(1) Fungsi jiwa
Menurut Jung, ada empat macam tipe manusia, yaitu:
(a) tipe pemikir
(b) tipe perasa
(c) tipe pendria dan
(d) tipe intuitif
Fungsi-fungsi jiwa menurut Jung
Fungsi Jiwa Sifatnya Cara bekerjanya
Pikiran Rasional Dengan penelitian: benar-salah
Perasaan Rasional Dengan penilaian: senang tak senang
Pendirian irrasional Tanpa penilaian: sadar indriah
Intuisi irrasional Tanpa penilaian: tak sadar naluriah

(2) Sikap Jiwa
Yang dimaksud dengan sikap jiwa ialah arah daripada energi psikis umum atau libido, yang menjelma dalam orientasi manusia terhadap dunianya. Jdi, berdasarkan sikap jiwa ini, Juung membedakan manusia menjadi dua tipe, yaitu:
(a) tipe ekstraves, dan
(b) tipe introves
Sikap Jiwa Fungsi Jiwa Tipe Ketidaksadarannya
Ekstravers Pikiran
Perasaan
Pendriaan
Intuisi Pemikir ekstraves
Perasaan ekstraves
Pendria ekstraves
Intuitif ekstraves Perasaan intravers
Pemikir introvers
Intuitif introvers
Penderita intravers
Introvers Pikiran
Perasaan
Pendriaan
Intuisi Pemikiran introvers
Perasaan introvers
Pendria introvers
Intuitif introvers Perasaan ekstravers
Pemikir ekstravers
Intuitif ekstravers
Pendria ekstravers

b. Struktur ketidaksadaran
Ketidaksadaran ini terdiri dari dua alam atau bagian lagi, yaitu:
(1) Ketidaksadaran pribadi, yaitu bagian daripada alam ketidaksadaran yang diperoleh oleh individu selama sejarah hidupnya, pengalaman pribadi. Contohnya ialah isi-isi ingatan, hal-hal yang tertekan.
(2) Ketidaksadaran kolektif adalah bagian daripada ketidaksadaran itu yang diperoleh oleh individu dari warisan nenek moyangnya, yaitu hal-hal yang diperoleh manusia (sebagai jenis) di dalam perkembangannya.
3. individual Psychologie, Teori Alfred Adler
Teori Adler dapat dipahami lewat pengertian-pengertian pokok yang dipergunakannya untuk membahas kepribadian. Pengertian-pengertian pokok tersebut dikemukakan sebagai berikut:
a. individualitas sebagai pokok persolan
Adler memberi tekanan kepada pentingnya sifat khas (unik) daripada kepribadian, yaitu individualitas, kebulatan serta sifat-sifat khas pribadi manusia.
b. Pandangan Teleologis
Adler sangat terpengaruh oleh “filsafat seakan-akan” yang dirumuskan oleh Hans Vaihinger yang mengemukakah bahwa manusia hidup dengan berbagai cita-cita atau pikiran yang semata-mata bersifat semu, tidak ada kenyataannya atau pasangannya di dalam dunia realitas.
c. dua dorongan Pokok
Di dalam diri manusia terdapat dua macam dorongan pokok yang mendorong dan melatarbelakangi segala tingkah lakunya, yaitu:
(1) dorongan kemasyarakatan
(2) dorongan kekakuan
d. Rasa Rendah diri dan Kompensasi
Apabila seseorang gagal dalam mengejar suatu maksud atau memiliki jasmani yang kurang sempurna, maka timbullah perasaan yang tidak enak pada dirinya, karena dirinya merasa kurang berharga untuk dapat mencapai tujuan itu atau untuk dibandingkan dengan sesamanya.
Arti Individual Psychologie
Aliran ini tidak mementingkan perumusan yang teliti, melainkan lebih mementingkan penyusunan petunjuk-petunjuk praktis untuk memahami sesama manusia.
(1) Aliran ini menghendaki ditentukan tujuan-tujuan yang susila, seperti::
(a) keharusan memikul tanggung jawab
(b) keharusan menghadapi kesukaran-kesukaran hidup
(c) mengikis dorongan keakuan dan mengembangkan dorongan kemasyarakatan
(d) menyelami diri sendiri dan membuka kecenderungan-kecenderungan egoistis yang tersembunyi untuk kemudian memberantasnya.
(2) Optimisme dalam bidang pendidikan
Mengenai pengaruh pendidikan, aliran ini berpandangan optimistis. Kepribadian terutama diberi bentuk oleh pendidikan.
b. Pandangan Teologis
(3) Persona
Persona, menurut Jung adalah cara seseorang dengan sadar menampakkan diri ke luar. Bagaimana dia menunjukkan dirinya kepada sesama manusia sebagaimana menjelma dalam sikap, tingkah laku, dan buatannya. Persona ini dapat benar-benar sesuai dengan kepribadian yang sebenarnya, tetapi dapat juga merupakan semacam topeng di mana si pribadi itu menyembunyikan kelemahan-kelemahannya.
4. Sifat-Sifat Khas Individu yang Lain: MASALAH INTELIGENSI
Masalah inteligensi merupakan salah satu masalah pokok; karenanya tidak mengherankan kalau masalah tersebut banyak dibahas. Peranan inteligensi dalam proses pendidikan begitu penting sehingga dipandang menentukan dalam berhasil atau tidaknya seseorang dalam hal belajar. Dalam sisi lain, terdapat pula anggapan bahwa inteligensi tidak lebih mempengaruhi hal tersebut. Pada saat anak-anak masih sangat muda, inteligensi sangat besar pengaruhnya. Pembahasan mengenai inteligensi ini dibedakan menjadi dua golongan:
(1) Pembahasan mengenai sifat hakiki inteligensi, dan
(2) Pembahasan mengenai penyelidikan inteligensi itu.
SIFAT HAKIKI INTELIGENSI
Para ahli psikologi yang memakai metode filsafat, menyusun definisi mengenai inteligensi itu atas dasar pemikiran spekulatif-logis.
1. Konsepsi-konsepsi Mengenai Inteligensi yang Bersifat Spekulatif-filsafat
Spearman, dalam bukunya mengungkapkan konsepsi-konsepsi yang bersifat filsafat itu menjadi tiga kelompok, yaitu:
a) Inteligensi Umum
1. Ebbinghaus (1987) memberi definisi inteligensi sebagai kemampuan untuk membuat kombinasi.
2. Terman (1921) memberi definisi inteligensi sebagai kemampuan untuk berpikir abstrak.
3. Thorndlike memberi definisi inteligensi sebagai hal yang dapat dinilai dengan taraf ketidaklengkapan daripada kemungkinan-kemungkinan dalam perjuangan hidup individu.
b. Inteligensi sebagai kesatuan daripada daya-daya jiwa formal
Menurut konsepsi ini, inteligensi adalah persatuan (kumpulan yang dipersatukan) daripada daya-daya jiwa yang khusus.
c. Inteligensi sebagai taraf umum daripada daya-daya jiwa khusus
Dalam hal ini, inteligensi diberi definisi sebagai taraf umum yang mewakili daya-daya khusus.
2. Konsepsi Dasar Bersifat Pragmatis
Dasar dari konsepsi ini adalah seperti apa yang diungkapkan Boring, bahwa inteligensi adalah apa yang di tes oleh tes inteligensi. Konsepsi ini cocok sekali dengan selera banyak ahli di Amerika Serikat.
3. Konsepsi-Konsepsi Faktor
a. Teori Spearman
Spearman menemukan bahwa tiap tingkah laku manusia disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor umum dan khusus. Faktor umum general factor yang dilambangkan dengan huruf g merupakan hal atau faktor yang mendasari segala tingkah laku orang. Sedangkan faktor khusus atau special factor yang dilambangkan dengan huruf s, hanya berfungsi pada tingkah laku khusus saja. Faktor g, bergantung kepada dasar, sedangkan faktor s dipengaruhi oleh pengalaman (lingkungan, pendidikan).
b. Teori Thomson
Thomson tidak dapat menyetujui pendapat Spearman. Menurutnya, apa yang disebut dengan faktor g tidak ada. Betul secara statistik, tapi pembukaan ditunjukkan tidak betul.
c. Teori Cyrill Burt
Pendirian Burt sangat dekat dengan pendirian Spearman. Ia sependapat dengan Spearman.
d. Teori Thurstone
Thurstone adalah tokoh Chicago. Dia sependapat dengan Burt.
e. Pendapat Guliford
Guliford dewasa ini sangat terkenal dalam lapangan psikometri, sependapat dengan Thurstone, yakni bahwa yang pokok ialah faktor c yang memiliki 120 macam yang disebabkan oleh karena variasi dalam inteligensi. Mengenai hal tersebut dapat dilihat dari tiga dasar, yaitu: (1) proses psikologi yang terlibat (2) isi atau materi yang diproses, dan (3) bentuk informasi yang di hasilkan.
4. Konsepsi yang Bersifat Operasional
Ahli-ahli yang mengikuti operasionalisme mengajukan keberatan terhadap pendapat para pengikut teori faktor, yang lebih dahulu mendefinisikan lalu mengukurnya.
5. Konsepsi-Konsepsi Fungsional
Konsepsi ini disusun atas dasar pemikiran atau analisis mengenai bagaimana berfungsinya inteligensi itu, lalu dirumuskan sifat-sifat hakikatnya atau definisinya.
PENGUKURAN INTELIGENSI
Kalau kita menempuh secara historis, maka secara teknis, kita dapat melalui dua jalan, yaitu:
1. Perkembangan Tes Inteligensi Pada Umumnya
Perkembangan tersebut dapat digambarkan melewati tiga fase:
a) Fase persiapan, di mana para ahli sedang mencari atau berusaha mendapatkan tes inteligensi.
b) Fase kedua, fase naif, di mana orang telah menggunakan tes inteligensi yang telah tersusun tanpa kritik.
c) Fase ketiga, fase pencarian tes bebas dari pengaruh kebudayaan. Pengaruh kebudayaan ini terutama masuk ke dalam tes inteligensi lewat bahasa, sehingga tes yang dianggap bebas dari pengaruh kebudayaan itu haruslah tes yang sedemikian rupa, sehingga unsur bahasa itu sedikit mungkin mempergunakan bahasa.
Tes inteligensi mengandung kelemahan-kelemahan sebagai berikut:
(1) tes inteligensi bergantung pada kebudayaan.
(2) tes inteligensi hanya cocok untuk jenis tingkah laku tertentu.
a) Affectiv Handlung tingkah laku afektif.
b) Traditional Handlung tingkah laku tradisional
c) Wertrational Handlung tingkah laku rasional berdasarkan nilai-nilai.
d) Zweckrational Handlung, tingkah laku rasional atas dasar tujuan.
(3) tes inteligensi hanya cocok untuk tipe kepribadian tertentu.
(4) perbandingan kecerdasan atau IQ merupakan hasil yang ditunjukkan oleh tes inteligensi tidaklah semata-mata tergantung kepada keturunan atau dasar.
(5) perbandingan IQ seseorang tidak konstan.
(6) Dalam penggolongan-penggolongan manusia menurut IQ nya biasanya diikuti suatu pedoman, yang sebenarnya harus diterima dengan hati-hati.
(7) Tes inteligensi itu sendiri masih mengandung kekeliruan-kekeliruan.
5. PERBEDAAN-PERBEDAAN DALAM BAKAT
Apakah Bakat Itu?
William B. Michael mengungkapkan definisi berikut:
An aptitude may be defined as a person’s capasity or hypothetical potential, for acquisition of a certain more or less weeldefined pattern of behavior involved in the peformance of a task respect to which the individual has had little or no previous Training (Michael, 1960:59)
Jadi, Michael meninjau bakat itu terutama dari segi kemampuan individu untuk melakukan sesuatu tugas, yang sedikit sekali bergantung kepada latihan mengenai hal tersebut.
Bingham memberikan definisi sebagai berikut:
Aptitude... as a condition or set of characteristics regarded as symptomatic of an indivual’s ability to acquire with Training some (usually specified) knowledge, skill, or set of responses such as the ability to speak a language, to produce music, etc. (Bingham, 1937:16)
Woodworth dan Marquis memberikan definisi sebagai berikut: “aptitude is predictable achievement and can be Measures by specially devised test” (Woodworth & Marquis, 1957:58)
Bakat (aptitude), oleh Woodworth dan Marquis dimasukkan dalam kemampuan (ability). Menurutnya, kemampuan mempunyai tiga arti:
1. achievement yang merupakan actual ability, yang dapat diukur langsung dengan alat atau tes tertentu.
2. capacity yang merupakan potential ability, yang dapat diukur secara tidak langsung dengan melalui penggukuran terhadap kecakapan individu, di mana kecakapan ini berkembang dengan perpaduan antara dasar dengan Training yang intensif dan pengalaman.
3. aptitude, yaitu kualitas yang hanya dapat diungkap / diukur dengan tes khusus yang sengaja dibuat untuk itu.
Orientasi yang lebih luas mengenai berbagai pendapat tentang bakat menunjukkan bahwa analisis tentang bakat selalu merupakan analisis tentang tingkah laku. Dan analisis tentang tingkah laku itu kita kemukakan bahwa dalam tingkah laku terdapat gejala berikut:
a) bahwa individu melakukan sesuatu,
b) bahwa apa yang dilakukan itu melupakan sebab dari sesuatu tertentu (atau mempunyai akibat atau hasil tertentu), dan
c) bahwa dia melakukan sesuatu itu dengan cara tertentu.
Karena itu analisis tingkah laku ini memberi kesimpulan bahwa tingkah laku mengandung tiga aspek, yaitu:
(a) aspek tindakan (b) aspek sebab atau akibatnya (c) aspek ekspresif
Tingkah laku individu, yang mempunyai tiga aspek itu adalah pengejawantahan daripada kualitas individu yang didasari oleh bakat tertentu. Guilford yang bertolak dari analisis faktor, berusaha merumuskan faktor-faktor yang terkandung di dalam bakat itu, yang secara garis besar telah disebutkan di muka. Guilford menyatakan bahwa bakat mencakup tiga dimensi pokok, yaitu:
(1) Dimensi perseptual
Dimensi perseptual meliputi kemampuan dalam mengadakan persepsi, dan ini meliputi faktor-faktor antara lain:

a. kepekaan indera
b. perhatian
c. orientasi ruang
d. orientasi waktu
e. luasnya daerah persepsi
f. kecepatan persepsi

(2) Dimensi psiko-motor

a. faktor kekuatan
b. faktor impuls
c. faktor kecepatan gerak
d. faktor ketelitian/ ketepatan, yang terdiri atas dua macam, ketepatan statis dan dinamis
e. faktor koordinasi
f. faktor keluesan


(3) Dimensi intelektual
Dimensi ini umumnya mendapat penyorotan secara luas, karena memang dimensi inilah yang mempunyai implikasi sangat luas dimensi ini mempunyai lima faktor, yaitu:

1. faktor ingatan
2. faktor pengenalan
3. faktor evaluatif
4. Faktor berpikir konvergen
5. faktor berpikir divergen


Bagaimana Caranya Kita Mengenal Bakat Seseorang?
Prosedur yang biasanya ditempuh adalah:
a. melakukan analisis jabatan (job analysis) atau analisis lapangan studi untuk menemukan faktor-faktor apa saja yang diperlukan supaya orang dapat berhasil dalam lapangan tersebut;
b. dari hasil analisis itu dibuat penyandraan jabatan (job description)atau pencanderaan lapangan studi;
c. dari pencandraan jabatan atau pencandraan studi itu diketahui persyaratan apa yang harus dipenuhi supaya individu dapat lebih berhasil dalam lapangan tertentu;
d. dari persyaratan itu sebagai landasan disusun alat pengungkapnya (alat pengungkap bakat), yang biasanya berwujud tes.
6. PERKEMBANGAN INDIVIDU
Perkembangan segala bentuk perubahan ke arah yang lebih maju dan lebih dewasa. Secara teknis, perubahan tersebut biasanya disebut proses.
1. Aliran Asosiasi
Para ahli yang mengikuti aliran asosiasi berpendapat, bahwa pada hakikatnya pekembangan itu adalah proses asosiasi. Salah seorang tokoh asosiasi yang terkenal adalah John Locke yang berpendapat bahwa pada permulaannya jiwa anak itu bersih seperti selembar kertas putih. Jiwa tersebut lama kelamaan terisi oleh pengalaman atau empiri. Mengenai hal ini, Locke membedakan adanya dua macam pengalaman, yaitu:
a. Pengalaman luar, yaitu pengalaman yang diperoleh dengan melalui panca indera yang menimbulkan sensations, dan
b. pengalaman dalam, yaitu pengalaman mengenai keadaan dan kegiatan batin sendiri yang menimbulkan reflexions.
2. Psikologi Gestalt
Gestalt mengemukakan konsepsi yang berlawanan dngan konsepsi yag diungkapkan oleh para ahli yang dikemukakan oleh para ahli penganut asosiasi. Menurut Gestalt, perkembangan itu adalah proses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi itu, yang primer adalah keseluruhan, sedangkan bagian-bagian adalah sekunder.
3. Aliran sosiologis
Para ahli sosiologis menganggap bahwa perkembangan adalah proses sosialisasi. Anak manusia mula-mula bersifat a-sosial (barangkali lebih tepatnya dapat disebut prasosial0 yang kemudian dalam perkembangannya sedikit demi sedikit disosialisasikan. Baldwin, salah satu penganut aliran sosiologis berpendapat bahwa setidaknya ada dua macam peniruan:
(a) nondeliberate imitation dan
(b) deliberate imitation
Proses peniruan ini terjadi tiga taraf, yaitu:
a. Taraf yang pertama yang disebut taraf proyektif (projective stage); pada taraf ini anak mendapatkan kesan mengenai model (objek) yang ditiru.
b. Taraf yang kedua disebut sebagai taraf subjektif (subjective stage); pada taraf ini anak cenderung meniru gerakan-gerakan atau sikap model objeknya.
c. Taraf ketiga disebut sebagai taraf eyektif (ejective stage); pada taraf ini anak telah menguasai hal yang ditirunya. Anak dapat mengerti bagaimana orang merasa, berangan-angan, berpikir, dan sebagainya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
Terdapat berbagai pendapat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan yang dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu:
(1) Pendapat para ahli aliran Nativisme
Para ahli yang mengikuti aliran nativisme berpendapat bahwa perkembangan individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir. Jadi, perkembangan individu itu semata-mata tergantung kepada dasar. Tokoh utama aliran ini ialah Schopenheur.
(2) Pendapat para ahli aliran Empirisme
Para ahli yang mengikuti pendirian Empirisme mempunyai pendapat yang langsung bertentangan dengan pendapat aliran Nativisme. Kalau pengikut aliran Nativisme berpendapat bahwa perkembangan itu semata-mata tergantung kepada faktor dasar, maka pengikut aliran Empirisme berpendapat bahwa perkembangan itu semata-mata tergantung kepada faktor lingkungan, sedangkan dasar tidak memainkan peranan sama sekali. Tokoh utama aliran ini adalah John Locke, yang pendapatnya telah diuraikan sebelumnya.
(3) Pendapat para ahli aliran Konvergensi
Paham Konvergensi ini mengatasi keberatsebelahan antara ke dua paham sebelumnya. Paham ini dianggap mampu merumuskan secara baik oleh W. Stern. Paham ini berpendapat bahwa di dalam perkembangan individu itu baik dasar atau pembawaan maupun lingkungan memainkan peranan penting. Bakat sebagai kemungkinan telah ada pada masing-masing individu; akan tetapi bakat yang tersedia itu peperlu menemukan lingkungan yang sesuai supaya dapat berkembang. Langeveld secara fenomenologis mencoba merasakan hal-hal apa yang memungkinkan perkembangan anak itu menjadi dewasa, dan dia menemukan hal-hal sebagai berikut:
a) justru karena anak itu adalah makhluk hidup (makhluk biologis) maka dia berkembang.
b) bahwa anak itu pada waktu masih sangat muda adalah sangat tidak berdaya, dan adalah sesuatu keniscayaan bahwa dia perlu berkembang menjadi lebih berdaya.
c) bahwa kecuali kebutuhan-kebutuhan biologis anak memerlukan adanya perasaan aman, karena itu perlu adanya pertolongan atau perlindungan dari orang yang mendidik.
d) bahwa di dalam perkembangannya anak tidak pasif menerima pengaruh dari luar semata-mata, melainkan ia juga aktif mencari dan menemukan
jika hal-hal yang dikemukakan di atas itu dapat disebut sebagai asas, maka ada empat asas dalam perkembangan itu, yaitu:

a. asas biologis
b. asas ketidakberdayaan
c. asas keamanan
d. asas eksplorasi

Sifat-Sifat Anak-Anak Pada Masa Perkembangan
1. Periodisasi Yang Berdasar Biologis
a. Pendapat Aristoteles
Aristoteles menggambarkan perkembangan anak sejak lahir sampai dewasa itu dalam tiga periode lamanya masing-masing tujuh tahun.
b. Pendapat Kretschmer
Kretschemer mengemukakah bahwa dari lahir sampai dewasa seorang anak melewati empat fase.
c. Pendapat Sigmund Freud
Freud berpendapat bahwa anak sampai umur kira-kira 5;0 melewati fase-fase yang terdeferensiasikan secara dinamis, kemudian sampai umur 12;0 atau 13;0 mengalami fase laten, yaitu suatu fase di mana dinamika menjadi lebih stabil. Dengan datangnya masa remaja (pubertas) dinamika meletus lagi, dan selanjutnya makin tenang kalau orang makin dewasa. Bagi Freud, masa sampai umur 20;0 menentukan bagi pembentukan kepribadian seseorang.
d. Pendapat Montessori
Menurut Montessori tiap fase perkembangan itu mempunyai arti biologis. Kodrat alam mempunyai rencana tertentu berdasarkan dua asas pokok, yaitu:
(1) asas kebutuhan vital, yaitu apa yang dikenal dengan masa peka
(2) asas kesibukan sendiri
e. Pendapat Ch. Buhler
Ch. Buhler banyak menulis. Karyanya yag utama antara lain: Das Marchen Und die Phantasie des Kindes. Jelas sekali pandangannya yang biologistis.
2. Periodisasi-Periodisasi yang Berdasar Didaktis
a. Pendapat Comenius
Salah satu konsepsi dalam golongan ini yang sangat terkenal ialah konsepsi yang dikemukakan Comenius. Telah sangat terkenal konsepsinya tentang macam-macam sekolah yang disesuaikan dengan perkembangan jiwa anak, yaitu:
(1) Scola materna (sekolah ibu), untuk anak-anak 0;0 – 6;0;
(2) Scola Vernacula (sekolah bahasa ibu), untuk anak-anak umur 6;0 – 12;0;
(3) Scola Latina (sekolah altin), untuk anak-anak umur 12;0 – 18;0;
(4) Academia (Akademi), untuk anak-anak umur 18;0 – 24;0;
b. Pendapat J.J. Rosseau
Rosseau juga mengeukakan periodisasi atas dasar didaktis.
(1) I 0;0 – 2;0 adalah masa asuhan
(2) II 2;0 – 12;0 adalah masa pendidikan jasmani dan latihan panca indra;
(3) III 12;0 – 15;0 adalah pembentukan watak dan pendidikan agama
(4) 15;0 – 20;0 adalah periode pembentukan watak dan pendidikan agama.
3. Periodisasi-periodisasi yang berdasar Psikologis
1. Masa Intra – Uterin
Permulaan kehidupan anak di dalam kandungan dimulai saat pembuahan, yaitu saat ovum dibuahi oleh spermatozoon. Suatu hal yang sering kali menarik perhatian ialah adanya perbedaan yang mencolok antara makhluk yang baru mulai kehidupannya dalam kandungan itu dengan makhluk yang baru mulai kehidupannya di luar kandungan.
2. Masa Vital
a) Masa ini dimulai dengan kelahiran si anak. Ada beberapa hal yang perlu dikemukakan dalam hubungan dengan soal kelahiran anak ini.
(1) Pertama-tama adalah soal apakah si anak itu lahir ataukah dilahirkan. Kelihatannya kedua soal itu sama saja. Tetapi sebenarnya mengandung perbedaan. Seorangg anak yang lahir, itu berarti bahwa dalam proses kelahiran itu anak aktif. Sedangkan jika anak itu dilahirkan, berarti bahwa proses anak itu pasif. Dalam keadaan yang normal, kiranya istilah adalah lebih tepat daripada dilahirkan.
(2) Kenyataan bahwa anak yang baru lahir itu senantiasa menangis. Kenapa anak pada waktu lahir itu menangis? Keterangan mengenai hal ini bermacam-macam:
a. Kant, ahli filsafat berpendapat bahwa tangis bayi pada waktu lahir adalah protes jiwa manusia terhadap belenggu kejasmanian.
b. Para ahli psikoanalisis, tangis merupakan ekspresi ketakutan dan keinginan akan regresi.
c. Sis Heyster (1950: 53-54) memberikan interpretasi tangis pada waktu kelahiran itu secara psikologis yaitu sebagai pertanda mulainya ada kesadaran pada anak.
d. Di samping dapat diberikan interpretasi secara psikologis itu tangis pada waktu kelahiran itu juga dapat diterangkan dari segi biologis.
(3) Soal yang ke tiga juga banyak dipersoalkan oleh para ahli ialah kenyataan bahwa anak manusia yang baru saja lahir itu sangat tidak berdaya jikalau dibandingkan dengan anak hewan. Akan tetapi sebagaimana telah dikatakan bahwa ketidakberdayaan ini tidak berarti inferioritas manusia terhadap hewan, tetapi justru sebaliknya.
b) Kemajuan-Kemajuan Pada Tahun Pertama dan Kedua
Pada tahun pertama penyelidikan ini sebagian besar masih terbatas kepada fungsi-fungsi jasmaniah, dan menafsirkan perkembangan kejiwaannya atas dasar fungsi atau perkembangan jasmaniah.
3. Masa Estetis
Biasanya masa estetis ini dianggap sebagai berkembangnya rasa keindahan. Anggapan yang demikian itu timbul karena nama masa estetis itu (estetis = indah).
Sebenarnya kata estetis yang dipakai di sini tidak terutama dalam arti yang demikian, akan tetapi dalam arti bahwa pada masa ini perkembangan anak yang terutama ialah fungsi pancainderanya, dan dalam eksplorasinya dia menggunakan pancainderanya pula. Pada masa ini pancaindera sedang dalam masa pekanya, karena itu pulalah maka Montessori menciptakan bermacam-macam alat permainan yang dimaksudkan untuk melatih pancaindera. Dalam masa inilah tampak munculnya gejala kenakalan yang umumnya terjadi antara umur 3;0 sampai umur 5;0.
4. Masa Intelektual, Masa Keserasian Bersekolah
Pada masa keserasian bersekolah ini secara relatif anak-anak lebih mudah dididik daripada masa sebelumnya dan sesudahnya. Freud memberi nama fase ini fase laten(mengendap), dimana dorongan-dorongan seakan-akan mengendap tidak se-menggelora masa-masa sebelum dan sesudahnya.
5. Masa Remaja
Masa remaja ini merupakan suatu masa yang sangat menarik perhatian para ahli. Banyak ahli yang berpendapat bahwa hakikat masa ini adalah kematangan kehidupan seksual.; karena itu tidaklah mengherankan bahwa banyak penelitian mengenai anak-anak masa remaja itu dilakukan dalam bidang kehidupan seksual itu, terutama oleh para dokter.
1. Masa Praremaja. Suatu masa yang langsung mengikuti masa puer, yang berlangsung dalam waktu singkat saja.
2. Masa Remaja
Perbedaan remaja laki-laki dan remaja prempuan
Laki-Laki Perempuan
1. Aktif dan memberi
2. Cenderung untuk memberikan perlindungan
3. aktif meniru pribadi pujaannya
4. minat tertuju kepada hal-hal yang bersifat intelektual, abstrak, zakelijk
5. berusaha memutuskan sendiri dan ikut bicara
1. pasif dan menerima
2. cenderung untuk menerima perlindungan
3. pasif, mengagumi pribadi pujaannya
4. minat tertuju pada hal-hal yang bersifat emosional, konkret, persoonlijk
5. berusaha mengikut dan menyenangkan orang lain.

7. PERUBAHAN INDIVIDU KARENA BELAJAR
Kenyataan bahwa “belajar” dan “mengajar” adalah masalah setiap orang, maka perlu dan penting menjelaskan masalah belajar itu terutama bagi kita kaum pendidik profesional. Ahli-ahli psikologi memegang peranan utama dalam mengupas masalah belajar. Banyak ahli psikologi yang secara eksplisit menyatakan bahwa masalah belajar itu merupakan masalah sentral dalam pembahasan atau teorinya.
(1) Di dalam definisinya mengenai tingkah laku sebagai hal yang lebih-lebih bersifat keseluruhan (molar) dan bukan bagian-bagian (molekuler). Tolman (1932: 14-16) mengemukakah hal dapatnya belajar itu (docility) sebagai sifat utama tingkah laku demikian.
(2) Guthrie menganggap belajar itu adalah memang sifatnya jiwa manusia.
(3) Hull (1943) menyatakan orang hampir tidak dapat membedakan antara Theory of behavior dan theory of learning, karena begitu pentingnya soal belajar.
Pengertian Belajar
Cronbach di dalam bukunya Educational Psychology menyatakan bahwa:“Learning is to observe by a change in behavior as a resultt of experience”. Jadi menurutnya, belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami; dan dalam mengalami itu si pelajar menggunakan pancainderanya.
Seperti apa yang dikemukakan oleh Cronbarch, Mc geoh menyatakan bahwa: “learning is a chance in performance as a result of practice”.
Hal-hal pokok yang dapat kita simpulkan dari definisi yang telah disebutkan adalah:
(a) Bahwa belajar itu membawa perubahan (dalam arti behavioral changes, aktual maupun potensial
(b) Bahwa perubahan itu pada pokoknya sudah didapatkannya kecakapan baru(dalam arti Kenntnis dan Fertingkeit).
(c) Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha (dengan sengaja).
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
(1) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri dari pelajar. Terdapat dua golongan dalam faktor ini, yaitu:
(a) Faktor-faktor nonsosial
Kelompok faktor ini boleh dikatakkan juga tak terbilang jumlahnya, seperti: keadaan udara, cuaca, waktu(pagi, siang, sore ataupun malam), tempat, alat-alat yang dipakai.
(b) Faktor-faktor sosial
Yang dimaksud dalam hal ini adalah faktor manusia (sesama manusia), baik manusia itu ada (hadir) maupun kehadirannya tidak dapat disimpulkan, jadi tidak langsung hadir.
(2) Faktor-faktor yang berasal dari dalam iri si pelajar, dan ini pun dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:
(a) Faktor fisiologis
Faktor fisiologis ini masih dapat dikatakan melatarbelakangi aktivitas belajar; keadaan jasmani yang kurang segar; keadaan jasmani yang lelah berbeda pengaruhnya daripada yang tidak lelah.
(b) Faktor Psikologi
Faktor psikologi memberikan perhatian khusus mengenai hal yang mendorong aktivitas belajar itu, hal yang merupakan alasan dilakukannya perbuatan belajar.

Beberapa Konsepsi Atau Teori Belajar
Ikhtisar menngenai teoru-teori belajar
Molecular Molar
1. koneksionisme
2. pavloviorisme
3. behavioisme
4. Neo-behaviorisme
5. teori-teori stimulus respons 1. Gestalt
2. Neo-Gestalt
3. Medan
4. Organismik

Hilgard (1948) menunjukkan lima macam perbedaan antara kedua kelompok teori itu, yaitu:
(1) environmentalisme versus nativisme, yakni teori-teori molecular environmentalistis, teori-teori molar nativistis.
(2) the nature of wholes and parts, yakni teori-teori molecular mementingkan bagian-bagian, teori-teori molar mementingkan keseluruhan.
(3) reaction and cognition, yakni teori-teori molecular mementingkan reaksi, teori-teori molar mementingkan kognisi.
(4) mechanism versus dynamic equiloibrium, yakni teori-teori molecular mementingkan mekanisme, teori-teori molar mementingkan dynamic equilibrium.
(5) historical versus contemporary causition, yakni teori-teori molecular bertinjauan historis, teori-teori molar bertinjauan kekinian.
Selanjutnya berikut ini akan dikemukakan macam-macam konsepsi ataupun teori-teori yang mengenai belajar itu, dengan dipilih mana yang lebih berguna untuk praktek pendidikan:
1. Konsepsi-konsepsi yang disusun atas dasar pemikiran spekulatif
a. Belajar menurut ahli-ahli golongan skolastik
Menurut pendapat aliran skolastik, belajar itu pada hakikatnya ialah mengulang-ulang bahan yang harus dipelajari. Inti belajar menurut golongan skolastik adalah mengulang.
b. Belajar menurut golongan kontra reformasi
Ahli-ahli dari golongan kontra reformasi pada hakikatnya melanjutkan apa yang telah dirumuskan oleh ahli-ahli skolastik, jadi mereka menganggap sebagai inti kegiatan belajar adalah ulangan.
c. Belajar menurut konsepsi ahli-ahli psikologi daya
Para ahli aliran psikologi daya memikirkan jiwa dianalogikan dengan raga atau jasmani. Sebagaimana raga atau jasmani itu mempunyai tenaga atau daya, maka jiwa juga dianggap memiliki daya-daya, misalnya daya untuk mengenal, daya mengingat, daya berkhayal, daya berpikir, daya merasakan, daya menghendaki, dan sebagainya.
d. Pendapat Herbart
Herbart menentang konsepsi psikologi daya yang dipandangnya tidak bersifat ilmiah, karena psikologi daya tersebut tidak dapat menerangkan kehidupan jiwa. Herbart menghendaki supaya psikolologi mampu menerangkan kehidupan jiwa. Untuk itulah dia mengemukakah teorinya yang terkenal dengan teori tanggapan (vorstellungstheorie).
2. Ebbinghaus merintis cara pendekatan eksperimental
Hermann Ebbinghaus, sesuai dengan situasi zamannya, telah merintis cara pendekatan eksperimental dalam membahas masalah belajar ini. Dari hasil eksperimennya dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam kmonsepsi Ebbinghaus inti daripada belajar itu adalah ulangan.
3. Teori Thorndlike: Koneksionisme atau Bond-Psychology
Thorndlike adalah salah seorang tokoh dalam lapangan psikologi pendidikan yang besar pengaruhnya. Dalam tulisannya yang mula-mula sekali Thorndlike berpendapat, bahwa yang menjadi dasar belajar itu ialah asosiasi antara kesan pancaindra (sense impresion) dengan impuls untuk bertindak (impuls to action). Asosiasi yang demikian itu disebut Bond atau Connection. Asosiasi atau bond atau koneksi itulah yang menjadi lebih kuat atau lebih lemah dalam terbentuknya atau hilangnya kebiasaan-kebiasaan. Karena prinsip yang demikian itu, maka teori Thorndlike itu disebut Connectionism atau Bond Psychology. Menurut Thorndlike, belajar pada manusia itu berlangsung menurut tiga macam hukum belajar pokok, yaitu:
a. Law of readiness
Law of readiness adalah prinsip tambahan yang menggambarkan taraf fisiologis bagi law of effect. Hukum ini menunjukkan keadaan-keadaan di mana pelajar cenderung untuk mendapatkan kepuasan atau ketidakpuasan, menerima atau menolak sesuatu. Jadi sebenarnya readiness itu adalah persiapan untuk bertindak, ready to act. Thorndlike memberikan ilustrasi mengenai hukum tersebut demikian:
- Hewan mengejar mangsanya, siap untuk menerkam dan memakannya.
- Seorang anak melihat sesuatu barang yang sangat menarik di kejauhan, siap untuk menghampirinya, memegangnya, dan mempermainkannya.
b. Law of exercise
Hukum ini mengandung dua hal, yaitu:
(1) Law of use, hubungan-hubungan atau koneksi-koneksi akan menjadi bertambah kuat kalau ada latihan
(2) Law of disuse, hubungan-hubungan atau koneksi-koneksi akan menjadi bertambah lemah atau terlupa kalau latihan-latihan atau penggunaan dihentikan.


c. Law of effect
Hal ini menunjukkan kepada makin kuat atau makin lemahnya hubungan sebagai akibat daripada hasil respons yang dilakukan. Apabila suatu hubungan atau koneksi dibuat dan disertai atau diikuti oleh keadaan yang memuaskan, maka kekuatan hubungan itu akan bertambah, sebaliknya apabila suatu koneksi dibuat dan disertai atau diikuti oleh keadaan yang tidak memuaskan, maka kekuatan hubungan itu akan berkurang.
Ketiga hukum yang telah dikemukakan itu adalah hukum-hukum pokok atau hukum-hukum primer (primary-laws). Kecuali ketiga hukum-hukum primer itu Thorndlike mengemukakan pula lima macam hukum-hukum subsider atau hukum-hukum minor. Kelima hukum-hukum tersebut merupakan prinsip-prinsip yang penting di dalam proses belajar, akan tetapi tidak sepenting hukum-hukum primer. Adapun kelima hukum subsider tersebut adalah:
(1) law of multiple respons,
(2) law of attitude (law of set, law of disposition),
(3) law of partial activity
(4) law of response by analogy
(5) law of associative shifting
4. Pavlionisme: Classical Conditioning
Nama pavlionisme ini diberikan berdasarkan nama peletak dasar aliran ini yaitu Ivan Pavlovitch Pavlov (1849-1936). Adapun penelitiannya yang khas adalah sebagai berikut:
Anjing dioperasi kelenjar ludahnya sedemikian rupa sehingga memungkinkan si peneliti untuk mengukur dengan teliti air liur yang keluar sebagai respons (reaksi) apabila ada perangsang makanan ke mulutnya. Hasilnya:
(a) pada waktu melihat piring makanannya
(b) pada waktu melihat orang yang biasa memberikan makanan, dan bahkan,
(c) pada waktu mendengar langkah orang yang biasa memberikan makanan itu.
Eksperimen di atas di ulang-ulang dengan berbagai variasi. Ringkasnya eksperimen tersebut adalah sebagai berikut:
a. Anjing dibiarkan lapar, setelah itu mentronom dibunyikan anjing mendengarkan benar-benar terhadap bunyi mentronom itu. Setelah mentronom berbunyi selama 0 detik, makanan diberikan dan terjadilah refleks pengeluaran air liur.
b. Percobaan tersebut diulang-ulang berkali-kali dengan jarak waktu 15 menit.
c. Setelah diulang 32 kali, ternyata bunyi mentronom saja telah dapat menyebabkan keluarnya air liur dan ini bertambah deras kalau makanan diberikan.

5. Behaviorisme
Tokoh utama aliran ini ialah J. B. Watson. Dasar-dasar pendapat Watson:
a. Masalah objek psikologi
b. Masalah metode
c. bagian teori Watson yang terpenting
(1) Teori sarbon (Stimulus and response bond theory)
Tingkah laku yang kompleks ini dapat dianalisis menjadi rangkaian “Unit” perangsang dan reaksi (stimulus and response), yang disebut refleks.

(2) Pengamatan dan kesan (sensation and perception)
Karena tidak dapat menerima pendapat bahwa kesadaran itu ada pada hewan, maka Watson berpendapat bahwa kita tidak berhak berbicara tentang hewan, melihat, mendengar dan sebagainya.
(3) Perasaan, tingkah laku dan afektif
Watson berpendapat, bahwa hal senang dan tidak itu adalah soal senso-motoris. Dia ingin mengetahui apakah ada reaksi emosional yang dibawa sejak lahir. Untuk keperluan ini dia melakukan penyelidikan terhadap berpuluh-puluh bayi yang dirawat rumah sakit dan mendapatkan adanya tiga macam pola tingkah laku emosional (dalam arti yang dapat diamati); yaitu reaksi-reaksi emosional: (1) takut, (2) marah, (3) cinta
6. Teori Skinner: Operant Conditioning
a) Respondent response (reflexive response), yaitu respons yang ditimbulkan oleh perangsang-perangsang tertentu.
b) Operant response (instrumental response), yaitu respons yang timbul dan berkembangnya diikuti oleh perangsang-perangsang tertentu.


7. Teori Gestalt
Berlawanan dengan aliran-aliran asosiasi yang bersifat molecular, aliran ini menekankan pentingnya keseluruhan. Pokok pikiran aliran ini ialah:
(1) Gestalt mempunyai sesuatu yang melebihi jumlah unsur-unsurnya, dan
(2) Gestalt itu timbul lebih dulu daripada bagian-bagian.
Hukum-hukum Pengamatan (Hukum-hukum belajar menurut aliran Gestalt
Hukum Pragnanz
Di dalam bahasa Jerman, Pragnanz dijelaskan sebagai knapp, und doch viel sagend. Hukum Pragnanz ini menunjukkan tentang berarahnya segala kejadian, yaitu berarahnya segala kejadian, yaitu berarah pada Pragnanz itu, yaitu sesuatu keadaan yang seimbang, suatu Gestalt yang baik. Gestalt yang baik, keadaan yang seimbang ini mencakup sifat-sifat keturunan, kesederhanaan, kestabilan, simetri dan sebagainya.
8. Belajar Menurut Teori Medan
Kurt Lewin, bapak teori Medan, mula-mula adalah pengikut aliran psikologi Gestalt mazhab Berlin, akan tetapi yang kemudian mengambil jalan sendiri, terutama dalam penelitian mengenai motivation. Penggunaan teori Medan dalam belajar:
1) Belajar sebagai perubahan dalam struktur kognitif. Apabila seseorang belajar, maka pengetahuannya akan bertambah.
2) Hadiah dan hukuman menurut interpretasi Kurt Lewin. Ahli-ahli yang mengikuti / enerima law of effect dan law of reinforcement sering kali menganalisis sampai mengangsur lingkungan atau keadaan yang mendororngpelajar untuk mendekati hadiah dan menjauhi hukuman.
3) Masalah berhasil dan gagal. Pengalaman sukses dan gagal itu bersifat individual. Kejadian yang sama mungkin dialami sebagai sukses oleh seseorang, sedang oleh orang lain mungkin dialami sebagai kegagalan.
4) Sukses membawa mobilisasi energi cadangan.

9. Pendirian Eklektik
Telah dikemukakan bahwa memang belum ada kesatuan pendapat di antara para ahli mengenai bagaimanakah belajar itu terjadi. Bermacam-macam konsep atau teori telah disusun para ahli. Dari hasil penalaran, yang dapat kita simpulkan adalah bahwa perbedaan antara pandangan yang satu dengan yang lainnya banyak sekali timbul karena berbeda sudut pandangnya, atau hanya perbedaan aksentuasi kadang-kadang.
8. PENILAIAN HASIL-HASIL PENDIDIKAN
1. Masalah penilaian hasil-hasil pendidikan bukanlah masalah baru; ujian adalah cara yang paling umum dilakukan dalam usaha tersebut. Sejak manusia melakukan usaha mendidik anak-anaknya, pastilah mereka telah pula melakukan sesuatu usaha untuk menilai hasil-hasil usaha mereka dalam mendidik anak-anak mereka walaupun dengan usaha yang sangat sederhana sekali. Memang tindakan tersebut adalah wajar dan tidak dapat dipisahkan dari usaha pendidikan itu sendiri. Penilaian merupakan salah satu aspek yang hakiki daripada usaha.
2. Rapor sebagai perumusan terakhir sesaat daripada hasil-hasil pendidikan. Maksud penilaian hasil-hasil pendidikan itu adalah sejauh manakah kemajuan anak didik. Hasi dari pendekatannya lalu dinyatakan dalam suatu pendapat yang perumusannya bermacam-macam.
3. Fungsi penilaian dalam proses pendidikan:
a) Dasar psikologis
Di dalam setiap usaha manusia pada umumnya selalu dibutuhkan penilaian terhadap usaha-usaha yang telah dilakukannya, yang berguna sebagai usaha orientasi untuk menghadapi usaha-usaha yang lebih jauh.
(1) Ditinjau dari segi anak didik
Secara psikologis, anak butuh mengetahui statusnya di antara teman-temannya; apakah kiranya dia tergolong anak pandai, sedang, dan sebagainya. Terkadang juga seorang anak butuh membandingkan dirinya dengan teman-temannya, dan alat untuk ini yang dipandangnya paling baik adalah pendapat pendidik khususnya guru terhadap kemajuan mereka.
(2) Dipandang dari segi pendidik
Sebagai pendidik yang profesional yang melaksanakan tugas mendidik yang dipikulkan kepadanya, guru juga butuh pengetahuan hasil-hasil usahanya itu sebagai pedoman dalam menjalankan usaha-usaha yang lebih lanjut.

b) Dasar didaktis
(1) Ditinjau dari segi anak didik
Pengetahuan akan kemajuan yang telah dicapai pada umumnya berpengaruh baik terhadap pekerjaan-pekerjaan selanjutnya, artinya menyebabkan prestasi-prestasi selanjutnya lebih baik. Dengan penilaian itu pada intinya menunjukkan sampai di manakah murid itu berhasil dan gagal. Jadi murid tahu akan kekuatan dan kelemahannya; dan dengan guru, dia akan dapat mempergunakan kemampuannya itu untuk kemajuan prestasinya.
(2) Ditinjau dari segi guru
Dengan menilai hasil atau kemajuan murid, pada dasarnya guru tidak hanya menilai usaha muridnya saja, tetapi sekaligus menilai usahanya sendiri.
c) Dasar administratif
Orang menilai hasil-hasil pendidikan itu juga mempunyai dasar administratif. Dengan adanya penilaian yang rumusan terakhirnya berwujud rapor itu.

4. Teknik Penilaian
Syarat-syarat penilaian yang baik:
a. Tes itu harus reliable,
b. Tes itu harus valid,
c. Tes itu harus objektif,
d. Tes itu harus diskriminatif,
e. Tes itu harus Comprehensive, dan
f. Tes itu harus mudah digunakan.
Bentuk-bentuk penilaian:
a. Tes Subjektif. Tes ini sukar sekali (kalau tidak dapat dikatakan tidak mungkin) dinilai secara cepat. Penilai yang sama kerap kali memberikan nilai yang berlainan terhadap sesuatu pekerjaan jika sekiranya dia harus memberi nilai dua atau tiga kali dengan jarak waktu tertentu. Tes ini juga sukar untuk dapat Comprehensive. Sukar sekali bagi seseorang untuk dapat menyelidiki bahan yang luas.
b. Tes objektif. Tes yang dibicarakan dalam konteks ini adalah klasifikasi yang paling umum diikuti orang yang menggolongkan tes itu menjadi empat macam:
1. tes kepribadian (personality test)
2. tes inteligensi atau sering kali disebut tes inteligensi umum (general Intelligence test)
3. tes bakat khusus (special ability test)
4. tes sekolah atau tes prestasi atau tes hasil belajar (schoolastic test, acheivement test)
Jadi, tes yang dibicarakan di sini adalah tes sekolah atau tes prestasi. Menurut bentuknya, tes sekolah ini masih dapat dibedakan lagi menjadi beberapa macam, yaitu:
a) Tes benar-salah atau tes ya-tidak (true-false test, yes-no test). Tes ini adalah tes objektif yang paling terkenal. Tes ini paling mudah disusun tapi juga paling banyak hal-hal yang harus dipertimbangkan supaya dapat dikatakan tes yang baik. Kelemahan tes ini adalah:
1. tes ini membuka kemungkinan dan mendorong untuk menerka.
2. rendah reliabilitasinya
3. sukar untuk membebaskan diri dari kekaburan (sulit untuk menyusun item yang benar-benar jelas).
4. sukar untuk menyusun item yang benar-benar benar atau yang benar-benar salah.
b) Tes pilihan berganda (multiple choice test). Item dalam tes ini terdiri dari suatu pertanyaan atau pernyataan yang belum selesai, diikuti oleh sejumlah kemungkinan jawaban. Tes bentuk ini bermacam-macam variasinya, antara lain:
1. Mengandung hanya satu jawaban yang benar
2. tiap kemungkinan yang diberikan sedikt banyak mengandung kebenaran, dan si testee harus memilih jawaban yang paling tepat.
Kebaikan dan kelemahan tes pilihan berganda ini adalah:
1. tes ini dapat disusun untuk meneliti secara efektif kemampuan pelajar untuk membuat taksiran, melakukan pemilihan, mendiskriminasikan, menentukan pendapat, menarik kesimpulan.
2. cara penilaian mudah dan cepat dilakukan secara objektif.
3. faktor terkaan (menebak-nebak) dapat dihilangkan atau setidaknya dapat dikurangi sampai minimal.
Selain daripada itu, kelemahannya antara lain:
1. tes ini digunakan hanya sebagai usaha untuk menilai ingatan saja.
2. untuk menyusun tes pilihan berganda yang benar-benar baik adalah sukar.
3. memakan banyak waktu dan tenaga untuk menyusunnya.
c) Tes membandingkan atau menyesuaikan (matching test)
Tes membandingkan ini adalah tes di mana disediakan dua kelompok bahan dan testee harus mencari pasangan-pasangan yang sesuai antara kelompok pertama dan kelompok ke dua, sesuai dengan petunjuk pada tes itu.
Kebaikan dan kelemahan tes ini adalah:
1. tes ini dapat dipergunakan untuk berbagai hal
2. tes ini relatif mudah disusun
3. dapat dinilai dengan mudah, cepat dan objektif
Kelemahannya:
1. tes ini sering kali hanya menekankan pada ingatan saja.
2. kurang untuk menilai masalah pengertian dan kecakapan untuk membuat tafsiran.
3. sering kali tidak sengaja masuk hal yang sebenarnya kurang perlu dan kurang penting.
d) Tes isian
Tes isian ini biasanya berbentuk ceritera atau karangan, di mana kata-kata penting tertentu tidak dinyatakan dan si testee diminta mengisi bagian-bagian yang kosong. Kebaikan dan kelemahan tes ini adalah:
1. dengan tes isian ini, masalah yang diujikan disajikan keseluruhannya, dalam konteksnya
2. baik untuk mengetahui pengetahuan si pelajar secara utuh mengenai suatu bidang
3. mudah disusun
Kelemahannya:
1. terlalu banyak makan tempat dan waktu
2. kurang Comprehensive, hanya dapat mencakup sebagian saja (mungkin sebagian kecil) daripada bahan yang harus dipelajari.
3. sering kali tes isian ini hanya untuk kecakapan mengingat-ingat, sedangkan kecakapan yang lain kurang mendapat sorotan.
e) Tes melengkapi
Tes ini mirip dengan tes tipe isian. Tes ini berwujud kumpulan kalimat-kalimat yang belum selesai, yang satu dengan yang lain tidak berhubungan langsung. Kebaikan dan kelemahan tes ini adalah:
1. syarat Comprehensive dapat dipenuhi, karena sekaligus bahan yang cukup luas dapat diselidiki.
2. sangat mudah disusun.
3. dalam perbandingan, tes ini lebih hemat waktu, ruang dan tepat.
4. dapat dipakai dalam bermacam-macam tujuan, misalnya untuk menyelidiki ingatan, pengetahuan mengenai sebab-akibat, pengetahuan mengenai alasan, jalan pikiran, dan lain sebagainya.
Kelemahannya:
1. karena sangat mudah disusun, biasanya lalu kurang hati-hati atau kurang teliti disusun.
2. sering kali masuk hal-hal yang sebenarnya kurang penting dan perlu.
3. yang paling sering dilakukan orang dengan tes melengkapi hanya penyelidikan mengenai ingatan.